Banten Fokus Jaga Kinerja Ekspor
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten M Tranggono menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2022 di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten di Serang, Rabu.
Foto: ANTARA/MulyanaSERANG - Pemerintah Provinsi Banten fokus mengendalikan inflasi dan menjaga kinerja ekspor untuk menghadapi tantangan nasional serta global tahun 2023. Maka perlu mempertahankan industri untuk tetap beroperasi. "Kami juga mempermudah investasi masuk sebagai strategi menjaga kinerja perekonomian Banten," tandas Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Provinsi Banten, M Tranggono, yang dipantau Kamis (1/12).
Dia mengatakan ini dalam pertemuan tahunan Bank Indonesia secara virtual dari Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten di Serang, Rabu. "Tantangan Provinsi Banten ke depan agar industri tetap bertahan dan beroperasi," katanya. Menurutnya, tahun ini, investasi masuk Provinsi Banten melebihi target rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).
Tranggono menambahkan, penetapan upah minimum provinsi (UMP) Banten Tahun 2023, salah satu tujuannya untuk memfasilitasi hubungan pengusaha dan buruh tetap terjaga baik. Dengan begitu, keberlangsungan industri Banten juga tetap berjalan dengan baik.
Lebih jauh, Tranggono juga optimis bahwa laju pertumbuhan ekonomi Banten akan baik. Sebab selalu di atas rata-rata nasional. "Pemprov Banten berupaya memberikan pelayanan kepada industri yang sudah beroperasi serta mempermudah investasi yang mau masuk," katanya. Sedangkan terkait pengendalian inflasi, kata dia, Pemprov Banten melakukannya secara bersama-sama dengan tingkat kabupaten, kota, provinsi, hingga nasional.
"Kekompakan dan kolaborasi Pemprov Banten dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah terjalin dalam pengendalian inflasi," katanya. Dikatakan Tranggono, saat ini Pemprov Banten juga fokus menangani stunting. Salah satu langkahnya dengan asupan telur lewat gerakan makan telur. Saat ini, telur sebagai salah satu komoditas yang menyumbang inflasi. "Pola ini juga berpengaruh dengan harga telur sehingga berdampak pada inflasi," tuturnya.
Makin Berat
Sementara itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten, Gunawan, menambahkan, tantangan 2023 semakin berat. Maka, perlu memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan perekonomian ke depan.
Menurut Gunawan, dalam menghadapi tantangan perekonomian global, Pemprov Banten memiliki komitmen semakin tinggi. Kinerja ekspor Provinsi Banten semakin kuat. Kemudian, implementasi dan inovasi pemda dalam penggunaan QRIS juga baik.
Untuk menjaga kinerja pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten, Gunawan merekomendasikan optimalisasi belanja daerah untuk percepatan ekonomi. Pengendalian inflasi, dukungan percepatan pemulihan ekonomi, dan pengembangan ekonomi syariah. Kemudian, inklusi keuangan, mendorong ekonomi prioritas dan ekonomi digital.
Menurutnya, di sisi produksi atau lapangan kerja, industri manufaktur masih menjadi tulang punggung perekonomian Banten serta menopang kinerja ekspor. Banten juga perlu mewaspadai kondisi global yang berpengaruh terhadap kinerja ekspor. Sedangkan di sisi belanja, konsumsi rumah tangga masih menjadi penopang pertumbuhan ekonomi Provinsi Banten. Pengendalian inflasi menjadi langkah penting.
"Ke depan, kami optimistis perekonomian Provinsi Banten masih akan tetap tumbuh," tandas Gunawan. Struktur perekonomian Provinsi Banten masih ditopang industri manufaktur. Ini sangat terpengaruh pergerakan pasar ekspor. Ini perlu dijaga. Upaya Banten mendukung perkembangan kawasan selatan, pembangunan Jalan Tol Serang-Panimbang juga akan menopang masuknya investasi.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
Berita Terkini
- Ketegangan Politik di Korsel Makin Mengkhawatirkaan, Penyidik Ajukan Surat Perintah Penangkapan untuk Yoon Suk Yeol
- Gorontalo Utara Lakukan Pengendalian PMK pada Ternak Sapi
- Penyeberangan Merak-Bakauheni Besok Relatif Aman
- Sebanyak 700 Rumah Warga di Indragiri Hilir Dilanda Banjir
- Pertumbuhan Kapitalisasi Pasar Modal Tahun Ini Kehilangan Daya Pacu