Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Bank Dunia: Negara-negara Berkembang Terancam Krisis karena Lonjakan Pembayaran Utang

Foto : Istimewa

Markas Bank Dunia di Washington DC.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON -Di tengah lonjakan suku bunga global terbesar dalam empat dekade, Laporan Utang Internasional Bank Dunia terbaru, Rabu (13/12), menyebutkan, negara-negara berkembang telah mengeluarkan dana sebesar 443,5 miliar dolar AS, hanya untuk membayar utang publik eksternal dan jaminan publik pada tahun 2022.

Bank Dunia memperingatkan, dengan tingginya tingkat pembayaran tersebut, negara-negara berkembang terancam jatuh dalam krisis, karena utang telah mengalihkan sumber daya anggaran dari kebutuhan penting seperti kesehatan, pendidikan, dan lingkungan.

"Tingkat utang yang sangat tinggi dan suku bunga yang tinggi telah menempatkan banyak negara di jalur menuju krisis," kata Kepala Ekonom dan Wakil Presiden Senior Grup Bank Dunia, Indermit Gill, lewat situs resmi Bank Dunia.

Laporan itu mengungkapkan, pembayaran utang termasuk pokok dan bunga, meningkat sebesar 5 persen dibandingkan tahun sebelumnya di semua negara berkembang. Sebanyak 75 negara yang memenuhi syarat untuk meminjam dari Asosiasi Pembangunan Internasional atau International Development Association
(IDA) Bank Dunia, yang mendukung negara-negara termiskin membayar biaya pembayaran utang sebesar 88,9 miliar dolar AS pada tahun 2022.

Selama dekade terakhir, pembayaran bunga oleh negara-negara ini meningkat empat kali lipat, menjadi angka tertinggi sepanjang masa sebesar 23,6 miliar dolar AS pada tahun 2022.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top