Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Bank Dunia: Negara-negara Berkembang Terancam Krisis karena Lonjakan Pembayaran Utang

Foto : Istimewa

Markas Bank Dunia di Washington DC.

A   A   A   Pengaturan Font

"Secara keseluruhan biaya pembayaran utang untuk 24 negara termiskin diperkirakan akan membengkak pada tahun 2023 dan 2024, sebesar 39 persen," bunyi laporan tersebut.

"Setiap triwulan dimana suku bunga tetap tinggi mengakibatkan semakin banyak negara berkembang yang tertekan, dan menghadapi pilihan yang sulit untuk melunasi utang publiknya atau berinvestasi pada bidang kesehatan masyarakat, pendidikan, dan infrastruktur. "

"Situasi ini memerlukan tindakan yang cepat dan terkoordinasi dari pemerintah debitur, swasta dan negara-negara berkembang. kreditor resmi, dan lembaga keuangan multilateral, lebih transparan, alat keberlanjutan utang yang lebih baik, dan pengaturan restrukturisasi yang lebih cepat. Alternatifnya adalah satu dekade lagi yang hilang," ujar Gill.

Kenaikan suku bunga telah meningkatkan kerentanan utang di semua negara berkembang. Dalam tiga tahun terakhir saja, terdapat 18 kegagalan bayar (sovereign default) di 10 negara berkembang, lebih besar dibandingkan jumlah yang tercatat dalam dua dekade sebelumnya. Saat ini, sekitar 60 persen negara berpendapatan rendah mempunyai risiko tinggi atau sudah mengalami kesulitan utang.

Laporan ini menemukan bahwa pembayaran bunga menghabiskan sebagian besar ekspor negara-negara berpendapatan rendah. Terlebih lagi, lebih dari sepertiga utang luar negeri mereka melibatkan suku bunga variabel yang bisa naik secara tiba-tiba. Banyak dari negara-negara ini menghadapi beban tambahan: akumulasi pokok, bunga, dan biaya yang mereka keluarkan untuk hak istimewa penangguhan pembayaran utang berdasarkan Debt Service Suspension Initiative (DSSI) G-20.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top