Banjir Bekasi Meluas Menjadi 9 Kecamatan
Petugas BPBD Kabupaten Bekasi, Jawa Barat meninjau titik banjir di sejumlah wilayah, Kamis (30/1).
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI – Hujan sangat lebat mengakibatkan banjir di Kabupaten Bekasi meluas dari enam menjadi Sembilan kecamatan. “Hujan dengan intensitas tinggi sejak dua hari lalu mengakibatkan banjir dengan ketinggian air 20 sampai 80 centimeter,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi, Muchlis, di Cikarang, Kamis.
“BPBD mencatat musibah banjir meluas ke sembilan kecamatan dari semula enam kecamatan,” jelas Muchlis. Dia merinci wilayah-wilayah terdampak banjir mencakup Kecamatan Tambun Utara, Tambelang, Karangbahagia, Tarumajaya, Sukakarya, Cibitung, Sukatani, Sukawangi dan Kecamatan Babelan.
“Mayoritas kawasan yang terendam merupakan permukiman warga yang berada di perumahan,” katanya. Menurutnya, warga yang terdampak banjir mencapai 3.043 kepala keluarga dengan total 9.996 jiwa. Sebanyak 3.235 rumah terendam air.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bekasi, Dodi Supriadi, menyatakan pemerintah daerah belum menetapkan status tanggap darurat bencana akibat musibah banjir ini.
“Sekarang belum masuk status tanggap darurat bencana, masih dalam pemetaan siaga tanggap darurat. Jika tanggul jebol atau situasi memburuk, barulah status tanggap darurat ditetapkan,” katanya.
Dodi juga menyatakan berkaitan dengan status tersebut, maka penggunaan anggaran biaya tak terduga (BTT) belum dapat dikeluarkan. Pemerintah daerah masih mengandalkan sumber daya yang tersedia untuk membantu warga terdampak.
Lebih jauh Dodi mengimbau warga untuk tetap waspada mengingat hujan masih akan berpotensi turun. Petugas di lapangan juga terus disiagakan berikut perlengkapan logistik yang dibutuhkan. “Petugas gabungan terus bersiaga di lokasi rawan banjir untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk,” katanya.
Warga Perumahan Villa Kencana Kecamatan Sukakarya, Evi (38), mengungkapkan ketinggian air banjir di wilayah itu mencapai 30-60 centimeter, bahkan 80 sentimeter di beberapa blok sehingga memaksa warga untuk mengungsi. “Air memang belum masuk rumah, tapi khawatir karena punya balita. Akses jalan sudah tertutup semua. Tahun lalu banjir seperti ini bisa sampai lima hari dan air masuk rumah,” katanya.
Ketua RT 02 Perumahan Villa Kencana, Bambang Aminullah, menjelaskan, banjir merata di enam RT dan dua RW akibat curah hujan tinggi ditambah luapan Kali Cikarang. “Sebanyak 2.400 jiwa terdampak dengan Blok EE, CC dan B yang paling parah. Akses keluar-masuk Villa Kencana juga sudah terputus,” katanya.
Dia menjelaskan sejumlah warga telah mengungsi ke posko-posko yang disediakan pengurus RT. Sedangkan desa tengah berupaya mendirikan posko pengungsian yang lebih besar. “Kami juga mengajukan bantuan perahu karet untuk evakuasi karena ketinggian air terus bertambah,” tuturnya. Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 2 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 3 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 4 Polresta Bukittinggi giatkan pengawasan objek wisata selama liburan
- 5 Cegah Kepunahan, Karantina Kepri Lepasliarkan 1.200 Burung ke Alam
Berita Terkini
- Hasil Tes Urine Larasati Nugroho Negatif Narkoba, Ini Penyebab Kecelakaan hingga Mobil Terbalik
- Pemprov DKI Siagakan Posko Kesehatan untuk Pengungsi Banjir
- Lebih Dari 5.000 Siswa Kenali Energi Transisi Lewat 12 Sekolah Energi Berdikari Pertamina
- Dipercepat, MK Bacakan Putusan Dismissal Sengketa Pilkada pada 4-5 Februari
- Ini Daftar Lengkap Nominasi Grammy Awards 2025