Senin, 16 Des 2024, 17:05 WIB

Bangun Ekosistem, Kemenperin Pertemukan IKM Pangan dengan Industri Besar

Dirjen IKMA Kemenperin, Reni Yanita (kanan) menuturkan, Business Matching yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2024 penting untuk memperluas jaringan IKM pangan ke industri besar

Foto: kementerian perindustrian

JAKARTA-Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong kolaborasi IKM Pangan dengan industri skala besar. Tujuannya untuk meningkatkan daya saing IKM sehingga bisa berkompetisi di pasar dalam maupun luar negeri.

Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menuturkan, Business Matching yang dilaksanakan pada tanggal 16 Desember 2024 bertempat di Plaza Kemenperin merupakan upaya Kemenperin, melalui Ditjen IKMA dalam menjembatani IKM Pangan untuk dapat bertemu dengan Industri Besar dan Ekosistemnya.

"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya pencapaian dari target Ditjen IKMA untuk mendorong terjadinya kemitraan antara IKM dengan sektor ekonomi lainnya,"ucap Reni dalam acara Business Matching antara IKM Pangan dan Industri Besar di kantor Kemenperin, Jakarta, Senin (16/12).

Dipaparkan Reni, tujuan dari pelaksanaan Business Matching ini yaitu untuk memberikan kemudahan akses pasar bagi produk IKM Pangan agar menjadi rantai pasok Industri Besar. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah pelaku IKM Pangan dapat intensif menjalin komunikasi dan kemitraan yang saling menguntungkan dengan Industri Besar yang menjadi calon mitra. "Business Matching ini juga diharapkan dapat menjadi sarana pertukaran informasi mengenai teknologi, peningkatan kemampuan SDM, manajemen mutu maupun peluang pasar,"ujarnya 

Adapun rangkaian kegiatan Business Matching pada hari ini meliputi, Temu Bisnis yang melibatkan 50 IKM dan sentra IKM, yang telah mendapatkan pembinaan berkelanjutan dari rangkaian program pembinaan Ditjen IKMA dengan 25 Industri Besar, serta 3 asosiasi yang membidangi produk makanan dan minuman.

Produk- produk IKM dan sentra IKM yang ikut serta pada kegiatan business macthing ini merupakan produk antara yang berpotensi untuk digunakan pada industri besar antara lain sumber karbohidrat alternatif berbasis tepung lokal seperti sagu, tepung talas, tepung ubi, tepung tapioka, tepung sorgum, mocaf dan lain sebagainya.

Lalu, terdapat pula ingredients lain yang dapat digunakan sebagai bahan baku bagi industri makanan dan minuman seperti gula aren, gula kelapa, madu, vanila, jahe, rempah bubuk, dan lain sebagainya. 

Agenda lainnya acara itu yakni Takshow dengan tema Kemitraan IKM Pangan dan Industri Besar yang menghadirkan sejumlah narasumber ternama.

Reni berharap, Display produk unggulan IKM Pangan yang diharapkan dapat membantu Industri Besar untuk melihat secara langsung produk – produk yang berpotensi untuk dipasok oleh IKM.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya yang dibacakan mengatakan, Indonesia memiliki potensi besar di sektor industri pangan, didukung oleh populasi yang besar, kebutuhan pangan yang terus meningkat, dan melimpahnya sumber daya alam yang dapat diolah menjadi produk bernilai tambah.

Tren yang berkembang saat ini mencakup inovasi produk pangan seperti makanan sehat, organik, dan berbasis bahan lokal. Tren ini sejalan dengan perubahan preferensi konsumen yang semakin peduli terhadap kualitas, keberlanjutan, dan aspek kesehatan produk pangan.

Karena itu, kolaborasi antara industri besar pangan dengan pelaku IKM menjadi elemen kunci dalam membangun ekosistem pangan yang terintegrasi. IKM dapat berkontribusi melalui penyediaan bahan baku berkualitas, produk setengah jadi, atau produk inovatif lainnya yang mendukung kebutuhan rantai pasok industri besar.

"Kemitraan ini dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperkuat daya saing produk pangan nasional di pasar global, sekaligus meningkatkan kesejahteraan pelaku industri di berbagai tingkatan,"ucapnya.

Redaktur: Lili Lestari

Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini

Tag Terkait:

Bagikan: