
Lebih dari Sekadar Makanan, Dapur MBG Ciptakan Lapangan Kerja Baru
Ilustrasi-Siswa menikmati menu hidangan dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Foto: ANTARA/ Lia Wanadriani SantosaSUKABUMI – Program Makan Bergizi Gratis adalah inisiatif pemerintah atau organisasi yang menyediakan makanan sehat dan bergizi tanpa biaya bagi kelompok masyarakat tertentu, seperti anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, lansia, atau masyarakat kurang mampu.
Di Indonesia, pemerintah berencana meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis mulai 2024-2025, dengan fokus pada siswa sekolah dan kelompok rentan. Program ini mencakup penyediaan makanan sehat di sekolah-sekolah dan posyandu.
Anggota Komisi IX DPR RI Zainul Munasichin mengatakan keberadaan dapur Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) bisa membuka lapangan pekerjaan baru di daerah.
"Mulai dari pembangunan hingga beroperasi dapur MBG tentunya membutuhkan tenaga kerja, dengan demikian lapangan kerja baru bertambah sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat," katanya di Sukabumi, Rabu (5/3).
Menurut Zainul, setiap dapur MBG wajib memiliki minimal 47 tenaga kerja yang terdiri dari ahli masak, bagian dapur, tenaga distribusi, lapangan dan tenaga kebersihan.
Selain itu, Badan Gizi Nasional (BGN) pun menugaskan kepala dapur, akuntan dan ahli gizi untuk mendukung operasional dapur. Tenaga kerja untuk membantu proses penyediaan makanan bergizi bisa menyerap dari warga sekitar SPPG, terkecuali tenaga-tenaga ahli yang tentunya harus memiliki sertifikat keahlian dan berkompeten.
Kemudian, untuk penyediaan bahan makanan dapur MBG pun harus berkoordinasi dengan masyarakat sekitar seperti petani, peternak, nelayan maupun distributor. Sehingga terjadi perputaran ekonomi dan penyerapan tenaga kerja di daerah.
Program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto ini merupakan salah satu bentuk kepeduliannya terhadap rakyat Indonesia. Dengan adanya program ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan gizi para pelajar untuk menciptakan generasi yang kuat dan cerdas.
Selain itu, perekonomian di daerah meningkat dan mampu mengurangi angka pengangguran di Indonesia khususnya di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini.
Meskipun dirinya tidak tahu persis berapa jumlah SPPG untuk mendukung pelaksanaan Program MBG yang sudah berdiri di Kabupaten Sukabumi, tetapi dampak positif dari program unggulan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran Rakabuming Raka sudah mulai dirasakan.
"Kami dari legislatif yang bekerjasama dengan BGN gencar memberikan sosialisasi tentang MBG kepada masyarakat dengan tujuan program ini berjalan lancar dan terlaksana secara merata. Mungkin, masih banyak di wilayah Sukabumi yang belum mendapatkan program ini, tetapi kami memastikan seluru sekolah mendapatkannya karena dilakukan secara bertahap," tambahnya.
Di sisi lain, Zainul mengatakan selain memastikan kecukupan gizi dalam setiap porsi MBG, SPPG juga bertugas mengawasi standar kebersihan, pengelolaan gizi dan limbah di setiap dapur dengan ketat.
SPPG merupakan dapur yang mengelola pembuatan hingga pendistribusian MBG kepada para penerima manfaat (pelajar). Pembangunan dapur ini harus memperhatikan standar kebersihan dan keamanan pangan guna menjamin kualitas gizi.
Berita Trending
- 1 RI-Jepang Perluas Kerja Sama di Bidang “Startup” dan EBT
- 2 Soal Penutupan TPA Open Dumping, Menteri LH: Ada Tahapan Sebelum Ditutup Total
- 3 Jadwal Liga 1 Indonesia Pekan ke-26: Jamu Persik, Persib Berpeluang Jaga Jarak dari Dewa United
- 4 Rekrutmen Taruna TNI 2025 Sudah Dibuka, Ini Link Pendaftaran dan Syaratnya
- 5 Pemerintah Kota Banjarmasin-Kemenkum Perkuat Sinergi Layanan Kekayaan Intelektual
Berita Terkini
-
Kemenag siap sambut kedatangan 38 Bhante Thudong ke Indonesia
-
Kemendikdasmen tindaklanjuti temuan penyalahgunaan PIP
-
Astaga, Luar Biasa…Hadiah Piala Dunia Antarklub Rp16,2 Triliun
-
Pemkab Karawang gelar mudik gratis tujuan Jawa Barat dan Jawa Tengah
-
Jet Tempur Korea Selatan Salah Jatuhkan Bom di Desa, Warga Terluka