Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Baksos Bantul dan Toleransi Nabi

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Memang ormas-ormas intoleran yang berpaham eksklusif akan terus mencari legitimasi teologis dari pembedaan yang selalu mereka suarakan. Mereka gemar mengadakan pembedaan tajam dengan orang di luar kelompok mereka. Mereka merasa memiliki hak-hak istimewa sehingga bisa menghapus hak-hak orang di luar kelompok.

Padahal kalau menengok kehidupan nabi Muhammad, junjungan umat Islam termasuk kaum radikalnya, selalu penuh toleransi dan penghargaan pada agama lain, khususnya Kristen. Saya pernah membaca surat jaminan kebebasan beragama dari nabi Muhammad, berangka tahun 628 yang masih disimpan di biara Santa Katarina di Sinai. Tampaknya banyak yang belum tahu surat jaminan yang melarang gereja dibakar atau umat Kristiani diganggu.

Ketika terjadi keributan antara kaum muslim dan kaum Quraisy serta Yahudi, Nabi Muhmmmad juga menawarkan solusi dengan membuat Piagam Madinah guna mewujudkan kedamaian dan ketenteraman kehidupan di masyarakat. Pada Pasal 16 tertulis, "Sesungguhnya orang Yahudi yang mengikuti kita berhak atas pertolongan dan santunan, sepanjang (kaum mukminin) tidak terzalimi dan ditentang."

Mengacu pada teladan toleransi nabi tersebut, sesungguhnya memprihatinkan jika di negeri ini acara baksos saja dicurigai sebagai kristenisasi. Apalagi Hasil Konsili Vatikan II (Ad Gentes/Kepada Bangsa-Bangsa) menegaskan, Gereja melarang keras pemaksaan orang agar memeluk Kristen dengan berbagai siasat, bujuk rayu, atau dipikat dengan cara apa pun. Menjadi Kristen, tidak mudah, orang harus diselidiki dulu motifnya (AG13, Perspektif, Koran Jakarta 2/1).

Mau jadi Katolik, prosesnya juga panjang dan cukup pelik. Seseorang harus mengikuti pelajaran tiap Minggu dan ikut beberapa tahapan prakatekumen, katekumen selama setahun lebih dan bisa saja ditolak, kalau ada motif yang tidak benar.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top