Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Baksos Bantul dan Toleransi Nabi

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Keberadaan ormas yang intoleran merupakan akar yang mengganggu kerukunan antarumat beragama negeri ini. Sebab secara tradisional, hubungan antarumat beragama di DIY justru harmonis. Namun seiring datangnya paham radikal pascakejatuhan Soeharto 1998, kerukunan dan toleransi itu perlahan-lahan kian terganggu. Jadi masalahnya ada pada ormas ormas intoleran. Mahasiswa pendatang yang radikal dan intoleran juga menjadi sumber intoleransi di Yogyakarta yang semakin menjadi-jadi.

Bukan rahasia lagi, ormas yang sudah disusupi paham radikal amat pandai memperalat agama untuk hal-hal tidak terpuji. Mereka sering membuat onar seperti melarang kebaktikan, mendemo pembangunan gedung gereja hingga berlaku anarkis.

Berbagai Kepentingan

Lagi pula di negeri ini, agama bisa diperalat untuk kepentingan apa pun. Ada yang untuk mencari untung pribadi seperti penipuan beberapa biro perjalan umrah atau kasus Dhimas Kanjeng. Demi pilkada pun, agama bisa diperalat menjadi kendaraan politik sebagaimana Pilkada Jakarta.

Konyolnya, jika ormas intoleran atau kaum radikal bisa mempengaruhi pejabat negara seperti gubernur, wali kota atau bupati. Akibatnya Indonesia yang beragam dan bersendikan UUD 1945 dan Pancasila, perlahan-lahan digerogoti. Kerukunan dan harmoni umat beragama pun terganggu. Ujung-ujungnya, agama yang membawa pesan kesejukan dan kedamaian, terdegradasi.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top