Ayo Terus Dilestarikan, Aktivis Budaya Sebut Kebaya Sebagai Simbol Keragaman dan Toleransi
Aktivis budaya Miranti Serad Ginanjar saat mengenakan kebaya berwarna merah.
Foto: ANTARA/HO-Miranti Serad GinanjarJakarta - Aktivis budaya Miranti Serad Ginanjar menyebut kebaya merupakan pakaian tradisional yang menjadi simbol dari keragaman dan sikap toleransi yang dijunjung tinggi oleh Indonesia.
“Kebaya merupakan simbol keragaman dan toleransi, kebaya juga sangat layak diakui sebagai warisan budaya takbenda (WBTb),” kata Miranti dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat.
Miranti mengatakan simbol keragaman dan toleransi itu dapat terlihat dari banyaknya kalangan yang mengenakan kebaya dalam setiap acara. Bahkan banyak sekali perempuan yang memakai kebaya sebagai busana kesehariannya.
Hal tersebut menjadi sebuah kebanggaan akan identitas nasional. Penetapannya sebagai WBTb merupakan salah satu upaya untuk melestarikan sebuah tradisi berkebaya sambil memperkenalkan keindahannya kepada dunia.
"Kebaya adalah sebuah tradisi yang harus terus dilestarikan kepada generasi berikutnya. Kami senang sekali dengan penetapan kebaya sebagai warisan budaya takbenda. Dampaknya akan sangat positif bagi pelestarian kebaya," ujar Miranti.
Menurutnya, salah satu kunci kelestarian kebaya di masa yang akan datang adalah kebaya memiliki sifat yang tidak ekslusif dan hidup. Selain itu, kebaya juga bisa menghidupi karena keberadaan kebaya menggerakkan banyak sektor termasuk
Contohnya, saat ini kebaya banyak dijual di pasar tradisional hingga modern. Modelnya pun terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman, sehingga membuktikan dalam aspek busana tradisional perempuan Indonesia kebaya akan jadi urutan paling atas.
Kunci kelestarian lainnya terletak pada dukungan pemerintah dan pihak terkait. Miranti menilai sudah banyak aturan-aturan di tingkat pusat maupun daerah yang mengatur tentang penggunaan busana tradisional.
"Tradisi berkebaya juga ada di negara-negara serumpun. Jadi penetapan kebaya sebagai WBTb akan jadi penyemangat kita semua untuk terus melestarikan kebaya agar makin membudaya," ucap Miranti.
Indonesia mengajukan kebaya sebagai warisan budaya takbenda ke UNESCO melalui joint nomination dengan empat negara lainnya. Empat negara pengusul selain Indonesia adalah Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand.
Per Rabu (4/12), UNESCO secara resmi telah menetapkan kebaya sebagai salah satu Warisan Budaya Takbenda (WBTb) kemanusiaan.
Keputusan ini diumumkan dalam sidang ke-19 Session of the Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) di Asuncion, Paraguay tanggal 4 Desember 2024, yang diajukan secara bersama oleh Indonesia, Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, hingga Thailand
Hanya berbeda satu hari setelah Reog Ponorogo diakui pada Selasa (3/12). Pengesahan tersebut membuat kebaya menjadi WBTb ke-15 yang diakui oleh UNESCO.
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 3 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
- 4 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 5 Mulai Januari 2025, Usia Pensiun Pekerja Indonesia Naik Satu Tahun Menjadi 59 Tahun
Berita Terkini
- Seluruh Warga Jakarta Berhak Atas Air Bersih
- Membuat Banyak Orang Bertanya-tanya, Trump Kembali Tampilkan Kebijakan Luar Negeri yang Provokatif
- DKPP Periksa Ketua dan Anggota KPU Usai Melantik Anggota KPU Lombok Timur
- Ketegangan Politik di Korsel Memanas, Pendukung Yoon Suk Yeol Tolak Upaya Penangkapan Baru
- Semoga Perdamaian segera Dapat Diwujudkan, Utusan Trump Puji Kemajuan di Perundingan Gencatan Senjata Gaza