Membuat Banyak Orang Bertanya-tanya, Trump Kembali Tampilkan Kebijakan Luar Negeri yang Provokatif
Presiden AS terpilih, Donald Trump.
Foto: Jim WATSON/AFPPALM BEACH - Dalam pidato hari Selasa (7/1) yang provokatif dan menjadi berita utama mengenai ambisi teritorialnya bagi Amerika Serikat, pemimpin baru AS, Donald Trump sangat menekankan intimidasi tetapi kurang memberikan perincian, membuat banyak orang bertanya-tanya seberapa serius komentarnya harus ditanggapi.
Dalam konferensi pers yang berlangsung di perkebunannya di Mar-a-Lago, Florida, Trump mengatakan tidak akan mengesampingkan kemungkinan menggunakan paksaan militer atau ekonomi untuk memperoleh Greenland dan Terusan Panama, dan berjanji untuk menundukkan Kanada.
Dikutip dari New Delhi Television Limited (NDTV) World, ia menyebut perbatasan dengan tetangga utara Amerika Serikat sebagai garis yang dibuat secara artifisial dan berjanji akan mengganti nama Teluk Meksiko menjadi Teluk Amerika.
Konferensi pers yang bebas itu mengingatkan pada banyak pernyataan bombastis dan provokatif dari Partai Republik itu pada masa jabatan pertamanya, saat ia mengatakan akan mendorong Russia untuk "melakukan apa pun yang mereka inginkan" terhadap sekutu Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau North Atlantic Treaty Organization (NATO), dan menyebut pemimpin Korea Utara sebagai "manusia roket yang sedang melakukan misi bunuh diri."
Di Perserikatan Bangsa-Bangsa, komentar terakhir pemimpin baru AS itu tidak mendapat banyak tepuk tangan.
Integritas Teritorial
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric mengatakan piagam PBB sangat jelas menyatakan perlunya setiap negara anggota menghormati integritas teritorial negara lain.
Mengenai Terusan Panama yang strategis, yang dibangun oleh Amerika Serikat dan kemudian diserahkan kepada negara Amerika Tengah itu 25 tahun lalu, Trump mengatakan jalur perairan itu "penting bagi negara kita."
"Lihat, Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Terusan itu dioperasikan oleh Tiongkok -- Tiongkok! -- dan kita memberikan Terusan Panama kepada Panama, bukan kepada Tiongkok," kata Trump.
"Dan mereka telah menyalahgunakannya, mereka telah menyalahgunakan pemberian itu."
Panama telah berulang kali membantah tuduhan Trump bahwa Tiongkok telah diberi peran dalam mengelola terusan tersebut atau diberi tarif istimewa untuk menggunakannya.
Mengenai Greenland, wilayah otonomi sekutu lama AS, Denmark, Trump berkata: "Kita membutuhkan Greenland untuk tujuan keamanan nasional."
Kanada juga akan segera diikutsertakan, Trump berjanji. "Anda menyingkirkan garis yang dibuat secara artifisial itu, dan Anda melihat seperti apa bentuknya, dan itu juga akan jauh lebih baik untuk keamanan nasional," kata Trump.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kebijakan PPN 12 Persen Masih Jadi Polemik, DPR Segera Panggil Menkeu
- 2 TNI AD Telah Bangun 3.300 Titik Air Bersih di Seluruh Indonesia
- 3 Nelayan Kepulauan Seribu Segera miliki SPBU Apung
- 4 Athletic Bilbao dan Barca Perebutkan Tiket Final
- 5 Banjir Bandang Lahar Dingin Gunung Jadi Perhatian Pemerintah pada 2025
Berita Terkini
- Kriteria UMKM yang Masuk Daftar Hapus Piutang, Ternyata Harus Terpenuhi Syarat-syarat Ini
- Liverpool Tersungkur di Tangan Hotspur
- KPU Tetapkan Budi Rustandi- Nur Agis sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Serang Terpilih
- Biden Nyatakan Kebakaran Hutan California Bencana Besar
- KPU Tetapkan Al Haris-Sani Gubernur dan Wagub Terpilih Pilgub Jambi 2024