Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 21 Feb 2025, 02:50 WIB

Australia-PNG Segera Teken Perjanjian Pertahanan

Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles

Foto: AFP/YASUYOSHI CHIBA

SYDNEY – Australia pada Kamis (20/2) mengatakan bahwa mereka akan menandatangani perjanjian pertahanan dengan Papua New Guinea (PNG) untuk memperkuat hubungan setelah sejumlah negara Pasifik yang terus-menerus didekati oleh Tiongkok.

Kedua negara di Pasifik yang secara historis dekat tersebut mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa mereka berkomitmen untuk merundingkan perjanjian tersebut guna memperdalam integrasi pasukan mereka dan mempermudah pemberian dukungan keamanan.

“Hal ini akan memungkinkan kedua angkatan pertahanan kita untuk melangkah di jalur peningkatan integrasi dan peningkatan interoperabilitas,” kata Menteri Pertahanan Australia, Richard Marles.

“Kita hidup di dunia yang semakin kompleks secara strategis. Sangat penting bagi kami untuk bekerja sama dengan sahabat terdekat, tetapi dalam kasus ini, kami bekerja sama dengan keluarga, dan begitulah cara kami memandang hubungan kami dengan PNG,” imbuh Marles kepada wartawan dalam konferensi pers bersama mitranya dari PNG.

Hanya sedikit rincian yang diberikan tentang perjanjian masa depan, yang akan dibangun di atas perjanjian keamanan menyeluruh yang ditandatangani antara kedua negara pada tahun 2023. Namun Menhan PNG, Billy Joseph, mengatakan perjanjian itu penting mengingat geopolitik dan berbagai persaingan yang sedang berlangsung”.

“Kami telah secara sadar membuat keputusan untuk memilih siapa yang akan menjadi teman kami sejauh menyangkut masalah keamanan,” kata Joseph.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Australia telah menandatangani perjanjian keamanan, menyalurkan dana bantuan dan meningkatkan kunjungan diplomatik untuk memperkuat pengaruhnya di Pasifik selatan, sementara Tiongkok memperbarui upayanya untuk merayu negara-negara kepulauan di kawasan tersebut.

Selama dekade terakhir, Tiongkok telah mengucurkan miliaran dollar kepada negara-negara Pasifik, mendanai rumah sakit, stadion olahraga, jalan raya, dan pekerjaan umum lainnya. Pendekatan ini tampaknya membuahkan hasil. Kepulauan Solomon, Kiribati, dan Nauru telah memutuskan hubungan diplomatik dengan Taiwan dalam beberapa tahun terakhir demi Tiongkok.

Kapal Perang

Pada saat bersamaan, Menhan Marles melaporkan bahwa Australia saat ini sedang memantau secara ketat keberadaan armada kapal perang Angkatan Laut Tiongkok di zona ekonomi eksklusifnya di lepas pantai timurnya, walau kapal-kapal itu tidak menimbulkan ancaman apapun karena tidak melanggar hukum maritim apapun.

"Kami terus mengawasi mereka dan akan memastikan bahwa kami mengawasi setiap gerakannya," kata Marles kepada Sky News seraya menambahkan bahwa angkatan udara dan laut Australia sedang memantau kapal-kapal tersebut.

Sebuah kapal fregat, kapal penjelajah dan kapal pasokan AL Tiongkok pekan lalu memasuki wilayah maritim Australia, dengan fregat tersebut melintasi Selat Torres antara Australia dan PNG. Sejak itu, kapal tersebut telah bergerak ke selatan, berlayar dalam jarak 150 mil laut dari pantai Sydney, Financial Times melaporkan. AFP/ST/I-1 

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.