Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sejarah Timur Tengah

Aturan Inggris yang Mengikat Segitiga Hala’ib

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Perselisihan teritorial antara Mesir dan Sudan menjadikan Bir Tawil menjadi wilayah tidak bertuan.

Perselisihan teritorial antara Mesir dan Sudan menjadikan Bir Tawil menjadi wilayah tidak bertuan. Keduanya lebih memperebutkan Segitiga Hala'ib yang lebih luas dan memiliki akses lebih jauh ke Laut Merah dibandingkan wilayah gurun yang tandus ini.

Dengan mengklaim Bir Tawil konsekuensinya mereka kehilangan hak untuk mengklaim Segitiga Hala'ib, sebuah wilayah dengan luas 20.580 kilometer persegi. Sementara luas Bir Tawil hanya 2.060 kilometer persegi.

Aturan Inggris menyatakan tidak dapat mengklaim yang satu tanpa melepaskan yang lain. Jika Mesir atau Sudan mengklaim Bir Tawil, maka itu berarti memberi Segitiga Hala'ib yang lebih menarik ke negara lain.

Dibandingkan dengan Bir Tawil, Segitiga Hala'ib jauh lebih menarik secara ekonomi karena wilayah ini kaya akan mineral dan sumber daya alam lepas pantai, serta memiliki populasi permanen sebanyak 27.000 orang.

Daya tariknya telah membuat Mesir dan Sudan mengklaim Segitiga Hala'ib sebagai wilayah mereka, sehingga Bir Tawil tetap tidak diklaim. Meskipun saat ini bendera Mesir berkibar di atas Segitiga Hala'ib, namun Sudan masih menganggapnya sebagai bagian integral dari wilayahnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top