Aturan Dagang Pasca Brexit Picu Kerusuhan di Irlandia Utara
LEMPARKAN MOLOTOV I Para perusuh melemparkan bom molotov ke arah ke polisi di Jalan Springfield saat protes berlangsung di Belfast, Irlandia Utara, Kamis (8/4) waktu setempat. Warga memprotes aturan imigrasi dan perdagangan yang diperketat oleh Inggris.
LONDON - Irlandia Utara sudah beberapa hari ini dilanda kerusuhan akibat polemik penerapan aturan imigrasi dan perdagangan yang diperketat sebagai dampak Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit).
Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, dan Perdana Menteri Irlandia atau Taoiseach, Michael Martin, menyerukan warga Irlandia Utara tenang usai kerusuhan di kawasan itu.
Menurut Kantor Taoiseach, Martin dan Johnson bertemu Kamis sore (waktu setempat) berbincang tentang perkembangan yang mengkhawatirkan di Irlandia Utara. Dalam perbincangan itu, Martin dan Johnson menekankan bahwa kekerasan tidak bisa diterima dan meminta warga tenang.
"Jalan ke depan adalah melalui dialog dan kerja lembaga Good Friday Agreement. Mereka sepakat bahwa kedua pemerintahan akan terus berhubungan," tambah pernyataan tersebut.
Para pemimpin di Irlandia Utara sebelumnya bersama-sama mengutuk kerusuhan yang berasal dari komunitas pro-Inggris di wilayah tersebut. Kerusuhan itu termasuk berupa serangan bom molotov pada bus yang sedang bergerak. Pihak polisi juga mengatakan sedang menyelidiki kemungkinan keterlibatan paramiliter.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Khairil Huda
Komentar
()Muat lainnya