Kamis, 06 Mar 2025, 13:05 WIB

Asuransi Harta Benda Dominasi Premi 2024, AAUI Ungkap Tren Terbaru

Ketua AAUI Budi Herawan (kanan) menghadiri Konferensi Pers Kinerja Industri Asuransi Umum Tahun 2024 di Jakarta, Rabu (5/3/2025).

Foto: ANTARA/HO-AAUI.

JAKARTA – Asuransi harta benda adalah jenis asuransi yang memberikan perlindungan terhadap kerugian atau kerusakan yang dialami oleh harta benda, seperti rumah, bangunan, kendaraan, atau barang berharga lainnya, akibat berbagai risiko, seperti kebakaran, bencana alam, pencurian, atau kerusakan lainnya.

Tujuan utama dari asuransi harta benda adalah untuk memberikan jaminan finansial kepada pemiliknya jika terjadi kerugian pada harta benda tersebut. Dalam asuransi ini, perusahaan asuransi akan mengganti kerugian atau kerusakan sesuai dengan ketentuan polis yang telah disepakati.

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengatakan asuransi harta benda merupakan lini usaha asuransi umum yang menjadi penyumbang perolehan premi terbesar pada 2024. Total premi sektor asuransi umum tercatat sebesar Rp112,86 triliun pada tahun lalu dengan kenaikan 8,7 persen secara tahunan (year-on-year/ yoy).

“Lini usaha asuransi harta benda masih menjadi urutan pertama yang tentunya menduduki pangsa pasar terbesar di industri asuransi umum,” ucap Budi Herawan di Jakarta, Rabu (5/3).

Dia menyampaikan lini usaha asuransi harta benda membukukan total premi senilai Rp30,3 triliun pada tahun lalu, atau mengalami pertumbuhan 14,7 persen yoy.

Meskipun pertumbuhan penjualan properti turun 15 persen, ia mengatakan bahwa pengembangan properti residensial serta terjaganya permintaan sewa properti mendorong pertumbuhan premi asuransi harta benda tetap tumbuh sepanjang 2024.

Lini usaha asuransi umum yang menjadi penyumbang utama perolehan premi selanjutnya adalah asuransi kredit.

Budi menyatakan bahwa asuransi kredit menyumbangkan perolehan premi sebesar Rp21,6 triliun atau berkontribusi terhadap 19 persen dari total premi sektor asuransi umum pada tahun lalu.

“Meskipun pada pencatatan tahun (2024) ini asuransi kredit mengalami kontraksi (pertumbuhan) dibandingkan tahun sebelumnya yakni -3,4 persen yoy,” katanya.

Walaupun begitu, pihaknya optimis bahwa pertumbuhan lini usaha asuransi kredit diproyeksikan meningkat pada 2025, didukung oleh tumbuhnya penyaluran kredit konsumtif baru masyarakat dan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) dari pemerintah.

Budi menuturkan bahwa lini usaha asuransi umum lainnya yang menyumbangkan premi terbanyak adalah asuransi kendaraan bermotor dengan kontribusi sebesar 18 persen.

Dia mengatakan premi asuransi kendaraan bermotor mencapai Rp20,1 triliun atau tumbuh 3,3 persen yoy pada 2024.

“Meskipun pertumbuhan produksi maupun penjualan di kendaraan roda empat mengalami kontraksi, namun penjualan dari kendaraan roda dua untuk domestik maupun ekspor masih terlihat cukup bagus, hal ini tentunya mendorong pertumbuhan premi di industri asuransi umum,” ujarnya.

Redaktur: Muchamad Ismail

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: