Asean Ada di Persimpangan Jalan
Bahas Myanmar I Sebuah kursi bagi delegasi Myanmar dikosongkan saat para Menlu Asean bertemu di Labuan Bajo, Indonesia, pada Selasa (9/5). Para menlu Asean berkumpul dengan salah satu agandanya utamanya yaitu membahas konflik yang terjadi di Myanmar.
Foto: AFP/MAST IRHAMLABUAN BAJO - Negara-negara Asia tenggara berada di persimpangan jalan, Hal itu disampaikan oleh seorang menteri senior Indonesia pada Selasa (9/5) ketika kekerasan di Myanmar yang dikuasai junta yang semakin meningkat membayangi pertemuan puncak regional.
Myanmar dilanda kekerasan mematikan sejak kudeta militer menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi lebih dari dua tahun lalu dan melakukan tindakan keras berdarah terhadap perbedaan pendapat.
Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (Asean) sejauh ini telah memimpin upaya diplomatik untuk menyelesaikan krisis tersebut. Upaya tersebut tidak membuahkan hasil, karena junta mengabaikan kritik internasional dan menolak untuk terlibat dengan lawan-lawannya, termasuk anggota parlemen yang digulingkan, Pasukan Pertahanan Rakyat antikudeta, dan kelompok etnis minoritas bersenjata.
Serangan udara di sebuah desa di kubu pemberontak bulan lalu yang dilaporkan menewaskan sekitar 170 orang memicu kecaman global dan memperburuk pengucilan junta. Peristiwa itu juga memicu seruan agar Asean mengambil tindakan lebih keras untuk mengakhiri kekerasan atau berisiko dikesampingkan.
"Asean berada di persimpangan jalan," Mahfud MD, menteri koordinator politik, hukum dan keamanan Indonesia, memperingatkan pada Selasa, hari pertama KTT. "Krisis demi krisis sedang menguji kekuatan kita sebagai komunitas. Dan kegagalan untuk mengatasinya akan berisiko membahayakan relevansi kita," kata dia menurut salinan sambutannya, seraya mencantumkan Myanmar di antara keadaan darurat yang dihadapi blok tersebut.
Human Rights Watch (HRW) pada Selasa mengatakan bahwa serangan udara bulan lalu di wilayah Sagaing tengah adalah kemungkinan kejahatan perang, dan mendesak Asean untuk memberi sinyal dukungannya untuk langkah-langkah yang lebih kuat untuk memotong arus kas militer dan menekan junta untuk melakukan reformasi.
Tekanan Meningkat
Tekanan terhadap blok regional tersebut meningkat pada Minggu (7/5) setelah konvoi kendaraan yang membawa diplomat dan pejabat yang mengkoordinasikan bantuan kemanusiaan Asean di Myanmar diserang.
Beberapa detail telah dirilis tentang penembakan di Negara Bagian Shan, Myanmar timur, dengan Indonesia dan Singapura sama-sama mengkonfirmasi bahwa anggota kedutaan mereka di Yangon berada dalam konvoi tersebut.
Singapura mengatakan dua anggota stafnya tidak terluka dan negara itu mengecam serangan itu dalam sebuah pernyataan Senin (8/5) malam.
Sementara Indonesia, ketua Asean tahun ini, mengatakan dua diplomatnya juga berada di dalam konvoi kendaraan dan mereka dalam kondisi baik.
Penembakan itu terjadi beberapa hari sebelum KTT Asean 9-11 Mei di Labuan Bajo, Flores, Indonesia, digelar di mana para menteri luar negeri dan pemimpin nasional akan melanjutkan upaya untuk memulai rencana lima poin yang disepakati dengan Myanmar dua tahun lalu setelah upaya mediasi untuk mengakhiri konflik dan kekerasan menemui jalan buntu.
Menlu Indonesia, Retno LP Marsudi, mengatakan bahwa para menteri akan fokus membahas Myanmar selama pembicaraan pada Selasa, termasuk insiden serangan pada hari Minggu.
Seorang diplomat Asia tenggara mengatakan kepada AFP bahwa insiden penembakan pada Minggu semakin meningkatkan urgensi Myanmar sebagai poin diskusi utama pada pertemuan puncak ini.
Sementara itu Kementerian Luar negeri Amerika Serikat mengatakan mereka sangat prihatin tentang penembakan itu dan mendesak junta untuk menerapkan Konsensus Lima Poin secara bermakna.
Asean sendiri telah lama dikritik karena kelambanannya, tetapi inisiatifnya dibatasi oleh prinsip piagam konsensus dan non-interferensi. AFP/I-1
Berita Trending
- 1 Hasil Survei SMRC Tunjukkan Elektabilitas Pramono-Rano Karno Melejit dan Sudah Menyalip RK-Suswono
- 2 Cagub DKI Pramono Targetkan Raih Suara di Atas 50 Persen di Jaksel saat Pilkada
- 3 Panglima TNI Perintahkan Prajurit Berantas Judi “Online”
- 4 Tim Pemenangan Cagub dan Cawagub RIDO Akui Ada Persaingan Ketat di Jakut dan Jakbar
- 5 Pemkab Bekasi Diminta Gunakan Potensi Daerah