Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

AS Percepat Kedatangan Armada Kapal Induk ke Timur Tengah

Foto : istimewa

Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, memerintahkan kelompok penyerang kapal induk yang dipimpin oleh USS Abraham Lincoln, dan dilengkapi dengan jet tempur F-35, untuk “mempercepat transitnya” ke wilayah tersebut.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin, pada hari Minggu (11/8), memerintahkan kelompok kapal induk untuk mempercepat kedatangannya di Timur Tengah, karena meningkatnya ketegangan dan kekhawatiran akan perang di seluruh kawasan.

Dikutip dari Straits Times, ini merupakan bentuk dukungan terhadap sekutu utama AS, Israel, setelah Iran dan kelompok Hizbullah Lebanon berjanji untuk membalas pembunuhan terhadap kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh dan komandan Hizbullah, Fuad Shukr, pada bulan Juli.

Juru bicara Pentagon, Pat Ryder mengatakan Austin memerintahkan kelompok penyerang kapal induk yang dipimpin oleh USS Abraham Lincoln, dan dilengkapi dengan jet tempur F-35, untuk mempercepat transitnya.

Ia mengatakan, Austin, yang berbicara dengan mitranya dari Israel, Yoav Gallant pada 11 Agustus, juga telah memerintahkan kapal selam peluru kendali USS Georgia ke daerah tersebut.

"Keduanya membahas pentingnya mengurangi kerugian warga sipil, kemajuan menuju tercapainya gencatan senjata dan pembebasan sandera yang ditawan di Gaza, serta upaya untuk mencegah agresi oleh kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Iran di wilayah tersebut," kata Mayor Jenderal Ryder.

AS mengumumkan minggu lalu mereka akan mengerahkan kelompok penyerang, serta kapal penjelajah dan kapal perusak tambahan yang memiliki kemampuan pertahanan rudal balistik, dan satu skuadron tempur.

Perang Gaza dimulai dengan serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang mengakibatkan kematian 1.198 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel. Militan juga menangkap 251 orang, 111 di antaranya masih ditawan di Gaza, termasuk 39 orang yang menurut militer telah tewas.

Austin juga memerintahkan pengerahan kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah. USS Georgia, kapal selam bertenaga nuklir, sudah berada di Laut Mediterania pada bulan Juli, menurut media sosial militer AS di media sosial, langkah yang langka untuk mengumumkan pengerahan kapal selam secara publik.

Dalam sebuah pernyataan setelah Austin berbicara dengan mitranya dari Israel, Pentagon mengatakan, Austin telah memerintahkan kelompok penyerang Abraham Lincoln untuk mempercepat penempatannya ke wilayah tersebut.

"Menteri Austin menegaskan kembali komitmen Amerika Serikat untuk mengambil setiap langkah yang mungkin guna membela Israel dan mencatat penguatan postur dan kemampuan kekuatan militer AS di seluruh Timur Tengah mengingat meningkatnya ketegangan regional," tambah pernyataan itu.

Militer AS mengatakan, akan mengerahkan jet tempur dan kapal perang angkatan laut tambahan ke Timur Tengah saat Washington berupaya memperkuat pertahanan Israel.

Ismail Haniyeh, pemimpin politik Hamas yang didukung Iran, dibunuh di ibu kota Iran, Teheran, pada tanggal 31 Juli. Serangan tersebut memicu ancaman balas dendam oleh Iran terhadap Israel, yang memerangi kelompok Islamis Palestina di Gaza. Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut. Israel belum mengklaim bertanggung jawab.

Pembunuhan Fuad Shukr, komandan militer senior kelompok Hizbullah di Lebanon yang didukung Iran, oleh Israel dalam serangan di Beirut, telah memicu kekhawatiran bahwa konflik di Gaza berubah menjadi perang Timur Tengah yang lebih luas.

Iran mengatakan AS bertanggung jawab atas pembunuhan Haniyeh karena dukungannya terhadap Israel.

Beberapa personel AS dan koalisi terluka dalam serangan pesawat nirawak pada 9 Agustus di Suriah, serangan besar kedua dalam beberapa hari terakhir terhadap pasukan AS di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top