AS Mengkonfirmasi Kasus Flu Burung Tanpa Kontak dengan Hewan
Pasien dewasa tersebut merupakan pasien ke-14 yang dinyatakan positif flu burung di AS pada tahun 2024.
Foto: istimewaWASHINGTON - Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) pada hari Jumat (6/9), mengatakan seseorang di negara bagian Missouri menjadi orang pertama di AS yang memiliki hasil tes positif flu burung tanpa terpapar hewan yang terinfeksi.
"Pasien dewasa, yang memiliki kondisi mendasar, dirawat di rumah sakit pada tanggal 22 Agustus, menerima pengobatan antivirus untuk melawan influenza, kemudian pulih dan dipulangkan," bunyi pernyataan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit atau Centres for Control and Disease Prevention (CDC), dan Departemen Kesehatan dan Layanan Senior Missouri.
Dikutip dariThe Straits Times, karena jenis flu pasien tampak mencurigakan pada tes awal, pasien tersebut dikirim untuk pengujian tambahan di laboratorium negara bagian dan federal, yang mengungkapkan itu adalah H5, juga dikenal sebagai flu burung.
Orang tersebut adalah orang ke-14 yang hasil tesnya positif flu burung di AS pada tahun 2024, dan orang pertama yang tidak diketahui melakukan kontak dengan hewan.
"Tidak ada infeksi H5 pada sapi perah yang dilaporkan di Missouri," kata departemen kesehatan Missouri, meskipunbeberapa kasus H5 pada kawanan ternak komersial atau ternak pekarangan dan burung liar telah dilaporkan.
Semua kasus flu burung sebelumnya di AS terjadi di kalangan pekerja pertanian, termasuk yang pertama pada tahun 2022.
Flu burung paling sering ditemukan pada burung liar dan unggas, tetapi baru-baru ini terdeteksi pada mamalia, dengan wabah ternak terjadi di seluruh negeri pada tahun 2024. Kadang-kadang, flu burung dapat menginfeksi manusia melalui kontak dekat atau lingkungan yang terkontaminasi.
"Meskipun risiko terhadap masyarakat sebagai rendah, keadaan dapat berubah dengan cepat seiring dengan semakin banyaknya informasi yang diperoleh,"kata CDC.
Dalam beberapa dekade sejak H5 ditemukan pada manusia, ada beberapa kasus langka di mana sumber hewan tidak dapat diidentifikasi, tetapi sejauh ini belum ada bukti penularan berkelanjutan dari manusia ke manusia, yang akan meningkatkan tingkat ancaman secara signifikan.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Sejumlah Negara Masih Terpecah soal Penyediaan Dana Iklim
- 3 Ini Kata Pengamat Soal Wacana Terowongan Penghubung Trenggalek ke Tulungagung
- 4 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 5 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
Berita Terkini
- Dubes RI untuk Belanda: Dukungan BNI pada KMILN Tegaskan Posisinya sebagai Bank Global
- IDI Kabupaten Banyumas Bagikan Cara Tepat Obati Penyakit Tekanan Darah Tinggi yang Efektif
- IDI Jawa Tengah BagikanTips Kesehatan Cara Cepat Hamil Setelah Haid
- Khofifah - Emil Ajak Pendukung Doa Bersama dan Sukseskan Pilgub Jatim
- Ditjen Hubdat Lakukan Sosialisasi Keselamatan pada Pengemudi Angkutan Barang