Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jum'at, 27 Des 2024, 10:34 WIB

Ternyata Pesawat Penumpang Azerbaijan Airlines Jatuh karena Tembakan Rudal Rusia

Pesawat Embraer 190 milik Azerbaijan Airlines saat jatuh dan meledak di dekat bandara Aktau di Kazakhstan, 25 Desember 2024

Foto: Istimewa

BAKU - Sumber pemerintah Azerbaijan pada hari Kamis (26/12) secara eksklusif mengonfirmasi bahwa rudal permukaan-ke-udara Rusia menyebabkan jatuhnya pesawat Azerbaijan Airlines di Aktau pada hari Rabu.

Dari Euronews, menurut sumber tersebut, rudal ditembakkan ke Penerbangan 8432 selama aktivitas udara pesawat tak berawak di atas Grozny, dan pecahannya mengenai penumpang dan awak kabin saat meledak di samping pesawat di tengah penerbangan.

Sumber pemerintah mengatakan kepada Euronews bahwa pesawat yang rusak itu tidak diizinkan mendarat di bandara Rusia mana pun meskipun pilot meminta pendaratan darurat, dan diperintahkan terbang melintasi Laut Kaspia menuju Aktau di Kazakhstan.

Menurut data, sistem navigasi GPS pesawat itu macet di sepanjang jalur penerbangan di atas laut.

Rudal tersebut ditembakkan dari sistem pertahanan udara Pantsir-S, media internasional yang berbasis di Baku, AnewZ, melaporkan, mengutip sumber pemerintah Azerbaijan.

Menurut sumber-sumber Rusia, pada saat penerbangan Azerbaijan Airlines melewati wilayah Chechnya, pasukan pertahanan udara Rusia secara aktif berusaha menembak jatuh UAV Ukraina.

Kepala Dewan Keamanan Republik Chechnya, Khamzat Kadyrov, mengonfirmasi bahwa serangan pesawat tak berawak terhadap Grozny terjadi pada Rabu pagi, dan mencatat tidak ada korban jiwa atau kerusakan. 

Jika data awal ini dikonfirmasi, ini akan menjadi kedua kalinya dalam satu dekade pasukan Rusia menghancurkan pesawat komersial setelah jatuhnya MH17 di Ukraina. Kali ini, warga negara Rusia sendiri, serta warga negara tetangga, termasuk di antara korban.

Kecelakaan itu juga mengingatkan kita pada insiden sebelumnya pada November 2018, ketika pesawat Air Astana Embraer 190 kehilangan hidrolikanya di atas Portugal tetapi, berkat bantuan Angkatan Udara Portugal, berhasil mendarat dengan selamat.

Investigasi lebih lanjut atas kecelakaan hari Rabu diharapkan dapat mengungkap keadaan seputar penembakan rudal, tidak adanya izin pendaratan di bandara terdekat di Rusia, dan instruksi untuk menyeberangi laut dengan pesawat yang rusak.

Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S

Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.