AS Hentikan Sementara Bantuan Luar Negeri
Presiden Donald Trump, Senin (20/1), menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan semua program bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS) selama 90 hari sembari melakukan tinjauan terkait konsistensi bantuan itu dengan kebijakan pemerintahannya.
Foto: antaraWashington - Presiden Donald Trump, Senin (20/1), menandatangani perintah eksekutif untuk menghentikan semua program bantuan luar negeri Amerika Serikat (AS) selama 90 hari sembari melakukan tinjauan terkait konsistensi bantuan itu dengan kebijakan pemerintahannya.
Di tengah rangkaian perintah eksekutif yang ditandatangani Presiden Trump pada hari pertamanya menjabat, Gedung Putih mengumumkan keputusan tersebut sebagai bagian dari upaya mempertimbangkan kembali strategi bantuan luar negeri dan memastikan selaras dengan kebijakan‘America First’ (prioritas nasional).
“Semua kepala departemen dan lembaga yang bertanggung jawab atas program bantuan pembangunan luar negeri AS harus segera menghentikan kewajiban baru dan pencairan dana bantuan pembangunan ke negara-negara asing,” demikian bunyi perintah eksekutif yang diterbitkan oleh Gedung Putih pada hari Senin.
Seperti dikutip dari Antara, Dokumen eksekutif tersebut tidak secara jelas menyebutkan jumlah bantuan yang akan terpengaruh pada tahap awal kebijakan ini.
Dalam perintah itu disebutkan bahwa industri dan birokrasi bantuan luar negeri AS tidak sejalan dengan kepentingan nasional dan dalam banyak kasus bertentangan dengan nilai-nilai Amerika.
Disebutkan pula bahwa bantuan tersebut “menciptakan ketidakstabilan perdamaian dunia dengan mempromosikan gagasan di negara-negara asing yang berlawanan secara langsung dengan hubungan harmonis dan stabil di dalam maupun antarnegara.”
Trump baru dilantik sebagai Presiden AS ke-47 untuk masa jabatan kedua pada Senin kemarin. Ia diambil sumpah jabatannya dengan dipimpin oleh Ketua Mahkamah Agung AS John Roberts, dan menandai perubahan besar yang diperkirakan akan mengguncang masyarakat Amerika dan dunia.
Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden ke-47 AS setelah mengambil sumpah jabatan di Capitol Rotunda, Washington DC, pada Senin
Ia sering mengkritik bantuan luar negeri AS untuk negara-negara termasuk Ukraina selama kampanye pemilihannya dan berjanji untuk meringankan beban pembayar pajak Amerika dan fokus pada prioritas dalam negeri.
Pada awal tahun 2025 ini , AS mengumumkan paket bantuan militer sebesar 500 juta dollar AS untuk Ukraina. Sebelumnya, April 2024, kongres AS bahkan mengirim sebesar 95 miliar dollar AS untuk Negara Ukraina, Israel, dan Taiwan.
Berita Trending
- 1 Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times: Bersama Menuju Indonesia yang Lebih Kuat dan Berdaya Saing
- 2 Harus Kerja Keras untuk Mewujudkan, Revisi Paket UU Politik Tantangan 100 Hari Prabowo
- 3 Pemerintah Dorong Swasta untuk Bangun Pembangkit Listrik
- 4 Sah Ini Penegasannya, Proyek Strategis Nasional di PIK 2 Hanya Terkait Pengembangan Ekowisata Tropical Coastland
- 5 Ayo Perkuat EBT, Presiden Prabowo Yakin RI Tak Lagi Impor BBM pada 2030
Berita Terkini
- Kebijakan Penurunan Harga Tiket, Tidak Dapat Dongkrak Jumlah Wisatawan
- Sulap Lahan Tandus Jadi Tanaman Energi, PLN EPI Gandeng Kementan
- Kebakaran Hebat Hancurkan Hotel Resor Ski di Turki, 66 Tewas
- PLTS IKN 50 MW Mulai Beroperasi, PLN Nusantara Power Dukung Swasembada Energi
- Keluarnya AS dari WHO dan Paris Agreement, Ganggu Penanganan Kesehatan Global dan Upaya Atasi Perubahan Iklim