
Pakistan Lanjutkan Operasi Pembebasan 250 Sandera Kereta Api yang Dibajak Separatis
Paramiliter memeriksa kendaraan penumpang di pos pemeriksaan keamanan. Pakistan mengatakan 190 sandera diselamatkan, tetapi sekitar 250 lainnya berada di kereta yang disita oleh Tentara Pembebasan Balochistan.
Foto: IstimewaISLAMABAD - Pasukan keamanan Pakistan pada Rabu (12/3), mengatakan mereka telah menyelamatkan 190 penumpang dari kereta yang dibajak oleh pasukan separatis, sementara operasi untuk membebaskan ratusan lainnya terus berlanjut.
Dari Al Jazeera, militer melancarkan operasi besar pada hari Rabu terhadap Tentara Pembebasan Balochistan (BLA) yang merebut kereta api tersebut pada hari sebelumnya. Sekitar 250 sandera masih berada di dalam kereta, kata para pejabat.
Kereta api, yang membawa sekitar 450 penumpang, termasuk personel militer, diserang saat melintasi wilayah barat daya Balochistan yang terpencil, tempat BLA mengupayakan kemerdekaan dari Islamabad.
Pasukan keamanan bertindak dengan hati-hati, sementara para tawanan dikelilingi oleh pejuang BLA yang mengenakan rompi peledak. Setidaknya 30 pemberontak telah tewas, tambah para pejabat.
Jumlah korban di antara tentara, penumpang dan pejuang pemberontak masih belum jelas.
BLA mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, dengan mengatakan bahwa mereka terbuka untuk berunding guna menukar tahanan. Pada hari Selasa, mereka juga mengancam akan mulai mengeksekusi sandera kecuali tahanan politik Baloch, aktivis, dan orang hilang yang katanya telah diculik oleh militer tidak dibebaskan dalam waktu 48 jam.
Sejauh ini belum ada tanggapan dari pemerintah terhadap tawaran atau ancaman tersebut.
Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif mengecam keras serangan tersebut. Juru bicara pemerintah Shahid Rind menggambarkannya sebagai "tindakan terorisme".
Wilayah Balochistan yang diperebutkan
Pejuang BLA meledakkan rel kereta api dan menembaki kereta di distrik terpencil Sibi saat kereta tersebut melakukan perjalanan dari Quetta, ibu kota Balochistan, menuju Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Balochistan yang kaya minyak dan mineral adalah provinsi terbesar dan berpenduduk paling sedikit di Pakistan. Provinsi ini merupakan pusat bagi suku minoritas Baloch di negara itu, yang menurut para anggotanya menghadapi diskriminasi dari pemerintah pusat.
BLA mengklaim bahwa sumber daya alam di wilayah tersebut sedang dieksploitasi oleh pihak luar dan telah meningkatkan serangan yang menargetkan warga Pakistan, serta dari wilayah lain.
Kekerasan telah meningkat di sepanjang perbatasan barat wilayah tersebut dengan Afghanistan sejak Taliban merebut kembali kekuasaan pada tahun 2021.
BLA telah melakukan serangan mematikan terhadap kereta api dan bus. Pada bulan November, sebuah kelompok separatis melakukan bom bunuh diri di sebuah stasiun kereta api di Quetta yang menewaskan 26 orang.
Pada bulan Februari, pejuang BLA membunuh tujuh pelancong Punjabi setelah mereka diperintahkan turun dari bus.
Infrastruktur dan warga yang didukung China di sekitar Laut Arab juga menjadi sasaran.
Pakistan dan Amerika Serikat telah menetapkan BLA, yang diperkirakan memiliki sekitar 3.000 pejuang, sebagai organisasi teroris.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap Interpol
- 2 Didakwa Lakukan Kejahatan Kemanusiaan, Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap
- 3 Luar Biasa, Perusahaan Otomotif Vietnam, VinFast, Akan Bangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum hingga 100.000 Titik di Indonesia
- 4 Kerusakan Parah di Hulu Sungai Ciliwung, Sungai Bekasi dan Sungai Cisadane
- 5 KAI Daop 6 Menggandeng Kejaksaan untuk Menyelamatkan Aset Negara di Sleman
Berita Terkini
-
Gol Menit Akhir Septian David Maulana Gagalkan Kemenangan Persebaya
-
Hadapi Arema, Vitor Tinoco Tuntut Pemain Maksimalkan Peluang
-
Perlu Kebijakan yang Seimbang untuk Menjaga Daya Beli Tidak Semakin Merosot
-
Ukraina Beri Sinyal Terima Proposal AS Terkait Gencatan Senjata Sementara
-
Dana Stabilisasi Pangan ke Bulog Harus Berdayakan Petani Lokal