Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Arah Kabinet Joko Widodo

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Lebih Besar

Artinya, bisa jadi tekanan dari parpol yang tergabung dalam tim kampanye nasional akan lebih besar untuk menempatkan kadernya sebagai menteri. Apalagi diketahui idiom "tidak ada makan siang gratis dalam politik."

Anggapan bahwa membangun zaken kabinet dapat menghindari korupsi politik itu jelas. Tapi mengutamakan para teknokrat yang bukan berasal dari kader partai tentu sama saja bunuh diri. Tidak ada elite parpol rela menyerahkan kursi yang sudah diraihnya dengan susah payah kepada teknokrat yang belum tentu dapat dikendalikan dari internal parpol. Apalagi untuk menghadapi kontestasi 2024 parpol juga harus mengamankan masa depannya dengan menempatkan kadernya menjadi menteri.

Justru dalam pemerintahan kedua Joko Widodo, parpol pengusung tentu memiliki segudang kepentingan dengan jabatan menteri. Hingga tidak heran bila kemudian tersebar rumor bahwa Partai Demokrat ingin mendorong Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi menteri. Hal itu tampak dari silaturahmi beruntun ke Megawati saat Idul Fitri. Ini bisa dikatakan sebagai sinyal masuknya Partai Demokrat ke dalam kabinet Jokowi.

Gelagat tersebut tentu tidak salah karena posisi menteri dapat menyemai AHY untuk ikut bertarung dalam kontestasi 2024 mendatang. Lagi pula momentum 2019 inilah yang akan menjadi kesempatan emas bagi kader masa depan partai untuk membangun citra positif dengan ikut masuk dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top