![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Aplikasi 'Peduli Lindungi' Efektifkan Penanganan Covid-19
Penerima vaksin berkostum wayan menunjukkan tiket elektronik penerima vaksin COVID-19 produksi Sinovac di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Solo, Jawa Tengah, Jumat (22/1/2021).
Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya/rwaJAKARTA - Aplikasi "Peduli Lindungi" dapat mengefektifkan penanganan Covid-19 berbasis teknologi informasi. Penerapan protokol kesehatan (prokes), tracing, testing, dan treatment (3T) diharapkan bisa terimplementasikan dengan baik berkat aplikasi tersebut
Demikian disampaikan Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin, dalam Peluncuran Program Implementasi Digital Tracing Peduli Lindungi, di Jakarta, Kamis (1/7). "Dengan adanya barcode di setiap titik, lokasi, di mana aktivitas manusia yang tinggi akan terjadi, itu akan membantu kita menerapkan prokes dengan baik," ujar Menkes.
Dia menjelaskan, aplikasi tersebut juga bisa melacak pergerakan orang dari satu tempat keramaian ke area lainnya. Dengan begitu, jika yang bersangkutan positif Covid-19 maka akan lebih efisien untuk menentukan tempat-tempat yang perlu dilakukan testing.
"Misalnya, bila turis asing nanti bisa masuk kembali, kita dapat tahu dengan melacaknya. Kalau positif, kita bisa melacaknya lebih cepat dan sistematis untuk testing," jelasnya.
Lebih jauh, Budi menyebut, aplikasi Peduli Lindungi juga bisa mengintegrasikan data vaksinasi tiap individu dengan penerapan prokes di tempat publik. Sebagai contoh ketika seseorang mendatangi restoran atau tempat publik lain, data penerima vaksin dalam aplikasi tersebut bisa menentukan penerapan prokes terhadap yang bersangkutan.
Memantau
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan setempat juga bisa memantau area publik tersebut dengan aplikasi Peduli Lindungi, sehingga pemantauan kepatuhan prokes akan lebih jelas. "Jadi, kita bisa atur prokesnya berbasis informasi teknologi untuk memastikan implementasi jalan. Aplikasi ini menerapkan prokes di setiap titik keramaian sesuai dengan dinamika," ucapnya.
Budi menjelaskan, saat ini pengimplementasian fungsi aplikasi Peduli Lindungi diuji coba di Provinsi Bali. Harapannya, Bali bisa menjadi contoh penerapan prokes bagi wilayah lain dan destinasi wisata hijau untuk meningkatkan sektor pariwisata.
"Kita ingin Bali membuktikan zona hijau. Menjadi zona hijau itu susah, tidak hanya vaksin, tapi strategi prokes, 3T, dan isolasi yang baik," katanya.
Dia mengharapkan, pengimplementasian ini bisa berjalan dengan lancar agar penerapan prokes dan 3T bisa lebih kuat. Di sisi lain, program vaksinasi yang berjalan juga dapat menekan laju penularan kasus Covid-19.
"Negara-negara yang sudah tinggi tingkat vaksinasinya, tapi melonggarkan prokes, dengan cepat kasus itu meningkat lagi. Jadi, vaksinasi bukan segalanya," tegasnya.
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Aloysius Widiyatmaka, Muhamad Ma'rup
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kepala Otorita IKN Pastikan Anggaran untuk IKN Tidak Dipangkas, tapi Akan Lapor Menkeu
- 2 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 3 SPMB Harus Lebih Fleksibel daripada PPDB
- 4 Danantara Jadi Katalis Perekonomian Nasional, Asalkan...
- 5 Polemik Pagar Laut, DPR akan Panggil KKP
Berita Terkini
-
BLACKPINK Kasih Bocoran Bakal Tur Dunia Lagi Tahun Ini
-
Ormas Kerap Bikin Investor Tak Nyaman, Aparat Tak Boleh Lemah
-
Kontroversi Elpiji 3 Kg, Wakil Ketua MPR Usul Subsidi Barang Dialihkan Jadi Subsidi Langsung
-
Anggota DPR Tegaskan Tak Boleh Ada Penimbunan Gas Elpiji 3 Kg
-
Kumbh Mela: Festival Keagamaan Terbesar di Dunia