APBD Perubahan Kabupaten Bogor Sebesar Rp11,3 Triliun
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Agus Salim bersama Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu, di Gedung DPRD, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (25/8).
Foto: ANTARA/HO-DPRD Kabupaten BogorBOGOR - APBD Perubahan Kabupaten Bogor Tahun ini telah disahkan dengan besaran angka mencapai 11,3 triliun rupiah. Pengesahan dilakukan dalam rapat paripurna DPRD, Cibinong, Minggu (25/8). Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto, menjelaskan, terdapat peningkatan target pendapatan daerah maupun belanja daerah dalam APBD Perubahan.
Dia lalu memaparkan, pendapatan daerah ditargetkan 9,6 triliun. Angka ini naik sebesar 12,59 persen menjadi 10,8 triliun. Kenaikan target pendapatan daerah, diiringi dengan kenaikan target belanja. Angkanya semula 10,528 triliun naik menjadi 11,342 triliun.
Rudy menjelaskan bahwa pengesahan APBD Perubahan merupakan produk legislasi terakhir DPRD periode 2019-2024. Rudy juga mengingatkan Pemkab Bogor untuk memastikan pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah memenuhi tahapan serta mekanisme. Harapannya, tidak menimbulkan kerugian negara. "DPRD bisa membatalkan APBD justru merugikan negara," ujarnya.
- Baca Juga: Jaga Suasana Selama Masa Tenang
- Baca Juga: Deteksi Dini Tawuran, Satpol PP DKI Gandeng Warga
Sedangkan Penjabat Bupati Bogor, Asmawa Tosepu, mengungkapkan, beberapa poin yang menjadi prioritas APBD Perubahan, di antaranya pemenuhan kebutuhan infrastruktur. Ini termasuk pemenuhan sarana air bersih. Kemudian kebutuhan sektor kesehatan.
"Ada kenaikan dari sisi pendapatan yang diakomodasi dalam APBD perubahan, terkait PAD dan biaya transfer daerah. Secara otomatis ada penyesuaian belanja yang sifatnya mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang tidak tertampung dalam APBD," tutur Asmawa.
Asmawa juga mengingatkan seluruh kepala perangkat daerah, segera merapatkan jajarannya untuk mempersiapkan pelaksanaan seluruh rancangan program, kegiatan dan subkegiatan yang telah disepakati bersama. "Harapannya, agar pekerjaan dapat berjalan tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan rencana," tandas Asmawa.
Terkait Ekraf
Sementara itu,Pemerintah Kabupaten Bogor Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor, bangga karena produk ekonomi kreatif (ekraf) lokal dengan merek Chocoletters juara 3 Program Usaha Dukungan Keuangan (Udunan). Yudi Santoso mengungkapkan, program Udunan skala nasional ini diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Yudi terkesan dan bersyukur karena Chocoletters berhasil menyandang predikat juara dengan mengalahkan puluhan produk ekonomi kreatif lainnya.
Dia berharap usaha Chocoletters bisa terus berkembang dan menginspirasi pengusaha ekonomi kreatif lainnya. "Ini kado Hari Kemerdekaan untuk Kabupaten Bogor. Selamat untuk Tim Chocoletters. Semoga bisa menginspirasi pengusaha ekraf Kabupaten Bogor lainnya," ujar Yudi.
CEO Chocoletters Dian Annisa mengaku tidak menyangka mendapat penghargaan dari Pemprov Jabar. Menurutnya, Chocoletters hanya berupaya terus berinovasi menciptakan produk cokelat yang sehat dan bisa dikonsumsi semua kalangan.
Kepala Bidang Pengembangan Bisnis SDM dan SDA Komite Ekraf Kabupaten Bogor mengungkapkan bahwa perjalanannya sangatlah panjang. Dia bersyukur berhasil meraih juara 3 dan membawa pulang hadiah dari Udunan. wid/Ant/G-1
Berita Trending
- 1 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 2 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- World Plastics Council and Global Plastics Alliance Minta Akhiri Polusi Plastik
- Lima Remaja Diamankan Polisi Saat Hendak Tawuran di Jakarta Barat
- Ini Peringkat 30 Eksportir Terbesar di Dunia, Indonesia Nomor 3 dari Belakang
- Memiliki Ide Memajukan Jakarta, Rujaks Deklarasi Dukung Ridwan Kamil – Suswono
- Terus Bertambah, Daop 7 Catat 13.489 Tiket Terpesan di Libur Natal dan Tahun Baru 2025