Anwar Ibrahim Jadi Perdana Menteri ke-10 Malaysia
Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim (tengah) usai konferensi pers di Kuala Lumpur pada 20 November 2022.
Selama kampanye GE15, GRS memiliki pakta pemilihan dengan BN cabang Sabah.GRS dan BN saat ini mengendalikan majelis negara bagian Sabah.
Ketika para penguasa Melayu mulai meninggalkan Istana Negara setelah rapat khusus mereka, dewan tertinggi PN juga mengumumkan bahwa mereka setuju untuk mempertimbangkan usulan pembentukan pemerintahan koalisi.
"Rapat khusus dewan tertinggi PN pada hari Kamis telah membahas usulan pembentukan pemerintah persatuan di tingkat federal.
"Dengan demikian, pertemuan tersebut sepakat untuk mempertimbangkan usulan pembentukan pemerintah persatuan yang melibatkan diskusi dengan pihak-pihak yang akan bermanfaat bagi kesejahteraan rakyat dan stabilitas negara," kata Sekretaris Jenderal Koalisi Hamzah Zainudin dalam sebuah pernyataan.
Redaktur : Lili Lestari
Komentar
()Muat lainnya