Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Antibodi Monoklonal Dapat Cegah Infeksi Malaria

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Untuk mengatasi penyakit tersebut, Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (The National Institute of Allergy and Infectious Diseases/NIAID), melakukan uji klinis obat malaria di Mali, sebuah negara di benua Afrika.

Uji klinis antibodi monoklonal ini dipimpin oleh Peter D Crompton, MD, MPH, dan Kassoum Kayentao, MD, MPH, PhD. Crompton adalah kepala bagian Biologi dan Imunitas Infeksi Malaria di Laboratorium Imunogenetik NIAID, dan Dr Kayentao adalah profesor di Université des Sciences, des Techniques et des Technologies de Bamako (USTTB) Bamako, Mali.

Hasilnya, satu dosis obat antibodi dengan aman melindungi orang dewasa yang sehat dan tidak hamil dari infeksi malaria selama enam bulan musim malaria yang intens. Pengujian oleh National Institutes of Health (NIH) menemukan antibodi yang ada 88,2 persen efektif dalam mencegah infeksi selama periode 24 pekan.

Hasil ini menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa antibodi monoklonal dapat mencegah infeksi malaria di daerah endemik. Temuan ini dipublikasikan beberapa hari lalu diThe New England Journal of Medicinedan dipresentasikan pada American Society of Tropical Medicine & Hygiene 2022 Annual Meeting di Seattle, Amerika Serikat.

"Kita perlu memperluas gudang intervensi yang tersedia untuk mencegah infeksi malaria dan mempercepat upaya untuk menghilangkan penyakit ini," kata Direktur NIAID, Anthony S Fauci, MD, seperti dikutipScience Daily.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top