Anies Rutin Awasi Tim Siaga Banjir
Foto: ANTARA/Rivan Awal LinggaPemprov DKI Jakarta terus melakukan normalisasi kali untuk mengamankan Ibu Kota dari banjir.
JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta, Anies R Baswedan, akan rutin melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Operasi Siaga, Tanggap dan Galang (Siaga) Ibu Kota secara langsung di lapangan. Operasi Siaga Ibu kota sebagai persiapan menghadapi musim hujan di seluruh wilayah DKI Jakarta hingga tiga bulan ke depan.
"Pada pagi hari ini, saya sempat mampir ke daerah Menteng Bawah, kemudian bertemu langsung dengan camat dan lurah setempat. Saya lihat seperti apa persiapan mereka. Saya akan lakukan pengawasan itu secara rutin," kata Anies.
Menurut dia, pengawasan secara rutin tersebut memang harus dilakukan untuk memastikan bahwa persiapan di lapangan benar-benar baik, sehingga Kota Jakarta siap menghadapi musim hujan. "Dalam kunjungan tadi pagi, saya juga melihat langsung pelaksanaan pembersihan saluran dan gorong-gorong di wilayah setempat. Lalu, saya juga meme5riksa kesiapan para petugas di Kelurahan Menteng Dalam, Kecamatan Tebet," ujar Anies.
Sebelumnya, pada Sabtu (18/11) dan Minggu (19/11), dia telah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan pemangkasan pohon di sejumlah lokasi sebagai antisipasi terjadinya pohon tumbang apabila turun hujan deras disertai angin kencang.
Lebih lanjut, dia menilai sejauh ini, seluruh jajaran telah melaksanakan arahan yang telah diinstruksikan dalam Operasi Siaga Ibu Kota. Dia pun meminta agar seluruh jajaran terus siaga selama musim hujan. "Sejauh ini, semuanya berjalan dengan baik. Kalau ada yang perlu saya tegur, pasti akan saya tegur untuk perbaikan. Meskipun demikian, pengawasan secara rutin di lapangan akan terus saya lakukan," ungkap Anies.
Dia menegaskan, apel siaga Ibu Kota bukan merupakan operasi siaga bencana. Sebab, katanya, dia tidak mengharapkan adanya bencana di Jakarta. Pengerahan lebih dari 49 ribu orang itu, jelasnya, hanya untuk memastikan agar Jakarta aman dari segala hal. "Karena itu, kita bersiaga untuk Jakarta aman. Tapi, jangan bersiaga seakan-akan kita menunggu bencana. Kita berdoa mudah-mudahan tidak ada bencana di Jakarta. Kita harus siaga," tegasnya.
Dalam operasi siaga Ibu Kota ini, jelasnya, ada tiga hal yang harus dilakukan. Yakni, siaga, tanggap dan Galang. Setiap personel itu harus siap dalam posisi terjaga saat menghadapi musim hujan. "Tanggap artinya harus responsif, harus cepat bergerak, jangan menunggu orang lain meskipun bukan tupoksinya. Kalau ada masalah, langsung turun tangan. Lalu galang itu jangan bekerja sendirian. Galang semuanya," imbuhnya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar 800 miliar rupiah untuk pembebasan lahan. Dana ini akan digunakan untuk penyediaan rumah murah dan pembelian lahan untuk mendukung program pengendalian banjir.
"Pembebasan lahan itu berkaitan dengan program-program pengendalian banjir, program pengadaan ruang terbuka dan ini yang kita dorong. Jakarta harus punya ruang-ruang untuk mempersatukan warga," katanya.
Menurutnya, Pemprov DKI Jakarta siap menghadapi kondisi apapun yang berpotensi bencana. Dia menyadari, perubahan cuaca di Jakarta cukup tinggi hingga tiga bulan ke depan. "Memastikan kita siap menghadapi event yang berujung pada bencana, climate change ini sangat tinggi, perubahan cuaca. Kita buat Jakarta itu tangguh, resilient," tandasnya.
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada Selasa (21/11) dan Rabu (22/11) sejumlah wilayah Jakarta akan berawan pada pagi hari. Sedangkan malam harinya akan turun hujan lokal.
Pasukan Biru
Terkait hal itu, Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta, Teguh Hendarwan, mengatakan pihaknya optimistis tidak akan terjadi banjir di Jakarta. Pasalnya, Dinas Tata Air DKI telah mengerahkan sebanyak 3.200 pasukan biru untuk membersihkan dan mengeruk sungai-sungai di lima wilayah kota dan satu kabupaten.
"Selain itu, kami juga mempersiapkan 145 rumah pompa dan 451 pompa stasioner. 97 persen pompa-pompa tersebut dalam keadaan baik dan terpelihara," ujar Teguh di Jakarta, Senin (20/11).
Teguh mengklaim Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah siap menghadapi ancaman banjir tahun ini. Bahkan diyakini, kesiapan Ibu Kota di musim penghujan tahun 2017 ini jauh lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya.
Lebih lanjut, mantan camat Pulo Gadung itu mengungkapkan Dinas Tata Air juga sudah melakukan pengerukan dan pengurapan batu-batu yang longsor di pinggiran kali. Meskipun pengerjaan tersebut dinilai masih belum maksimal. "Belum maksimal karena masih banyak bangunan liar yang berdiri di bantaran kali," terang dia.nis/pin/emh/Ant/P-5
Redaktur: M Husen Hamidy
Penulis: Antara, M Husen Hamidy, Peri Irawan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris