Senin, 20 Jan 2025, 02:45 WIB

Angin yang Kondusif Bantu Petugas Atasi Kebakaran

Sejumlah petugas pemadam kebakaran (PMK) beristirahat sejenak usai berhasil memadamkan kebakaran di perbukitan dekat kawasan Pacific Palisades di Los Angeles, California, beberapa waktu lalu.

Foto: AFP/AGUSTIN PAULLIER

LOS ANGELES – Embusan angin yang lebih lemah di kawasan Los Angeles akhir pekan lalu telah membawa kelegaan sesaat bagi ribuan petugas pemadam kebakaran yang berjuang melawan kebakaran hutan yang mematikan, tetapi para ahli meteorologi mengatakan angin yang lebih kencang pada awal pekan ini bisa menambah kondisi kebakaran yang kritis dengan cepat.

"Hampir tidak ada kemungkinan hujan selama sepekan depan, yang juga diperkirakan akan disertai kembalinya embusan angin Santa Ana yang sangat kencang,” ucap ahli meteorologi Daniel Swain pada Minggu (19/1).

Sementara itu saat ribuan petugas pemadam kebakaran bekerja sepanjang waktu untuk memadamkan api yang telah menewaskan sedikitnya 27 orang, presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengatakan mungkin ia dapat segera berkunjung ke lokasi kebakaran pada akhir pekan ini.

Pekan lalu, Gubernur california, Gavin Newsom, sebenarnya telah mengundang Trump untuk berkunjung setelah presiden terpilih dari Partai Republik itu mengecam Newsom dan pejabat Demokrat lainnya atas apa yang menurutnya pengelolaan air yang buruk yang menyebabkan kebakaran.

Beberapa kebakaran telah menghitamkan sebagian besar wilayah yang ditumbuhi pepohonan kering dan menghancurkan pemukiman perkotaan. Kebakaran besar di kawasan Eaton dan Palisades, yang masih aktif, telah membakar lahan seluas 16.200 hektare. Kebakaran tersebut kini masing-masing telah terkendali sebesar 73 persen dan 43 persen, menurut situs web resmi CalFire.

Dengan upaya pemadaman kebakaran yang membuat kemajuan akhir pekan ini, ribuan warga yang dievakuasi bersiap untuk kembali ke rumah, sementara yang lain masih menghadapi tekanan ketidakpastian.

Saat ini upaya logistik secara menyeluruh sedang dilakukan untuk mengendalikan kebakaran, mencegah terjadinya kebakaran lebih lanjut, dan memulihkan kehidupan normal bagi ribuan warga California yang terkena dampak.

Cuaca Beku

Sementara itu kondisi semburan udara beku Arktik dilaporkan akan menyelimuti sebagian besar wilayah ASt dengan suhu di bawah titik beku mulai 17 Januari hingga pekan depan.

Suhu akan mencapai minus 12 derajat Celsius di dataran utara dan Midwest bagian atas, belasan derajat di dataran tengah dan Midwest, dan minus 1 derajat Celsius di beberapa bagian selatan pada tanggal 18 Januari, sebelum udara beku bergerak ke pantai timur dan tenggara pada tanggal 20 Januari, kata Dinas Cuaca Nasional AS (NWS).

Cuaca dingin yang membeku ini disebabkan oleh fenomena yang disebut pusaran kutub, aliran jet tingkat atas yang biasanya bersirkulasi di sekitar Kutub Utara dan Kutub Selatan, tetapi dapat mendorong angin dingin ke AS dan Kanada saat melemah dan mengembang.

NWS memperingatkan bahwa suhu dingin yang membeku akan menimbulkan risiko hipotermia dan radang dingin yang mengancam nyawa.

Karena kondisi cuaca ekstrem ini, presiden terpilih Trump pada 17 Januari lalu mengatakan pelantikannya pada 20 Januari akan diadakan di dalam ruangan karena cuaca dingin yang membeku ini. Menurut perkiraan NWS, suhu diperkirakan hanya akan mencapai minus 5 derajat Celsius pada 20 Januari di Washington DC, dengan angin dingin yang membeku akan membuat udara terasa teramat dingin. AFP/ST/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP

Tag Terkait:

Bagikan: