
Vatikan: Belum Ada Indikasi Paus Fransiskus Undurkan Diri
Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus.
Foto: Andreas SOLARO/AFPJAKARTA - Sekretaris Negara Vatikan, Pietro Parolin, kepada harian Corriere della Sera menuturkan hingga kini, Vatikan belum memberikan indikasi bahwa Paus Fransiskus akan mengambil langkah pengunduran diri, seperti yang dilakukan pendahulunya, Paus Benediktus XVI, pada 2013.
“Namun diskusi mengenai kemungkinan ini wajar. Tetapi saat ini fokus kami adalah kesehatan dan pemulihan Paus,” kata Parolin sebagai klarifikasi atas pemberitaan kalau pemimpin umat Katolik Sedunia Paus Fransiskus telah mempersiapkan surat pengunduran diri sejak 2013 atau di tahun pertamanya menjabat. Disebutkan, bahwa surat tersebut akan berlaku jika Paus terpaksa mengundurkan diri karena faktor kesehatan.
“Saya telah menandatangani surat pengunduran diri, saat Tarcisio Bertone menjadi Menteri Luar Negeri. Saya menandatanganinya dan mengatakan kepadanya: 'Jika ada halangan karena alasan medis atau apa pun, ini pengunduran diri saya,” kata Paus yang juga sebagai Kepala Tahta Suci Vatikan dalam sebuah wawancara yang dilakukan pada 2022, seperti dilaporkan New York Post saat itu.
Selama Paus berbaring sakit, tugas harian didelegasikan ke pejabat pejabat Vatikan di Istana Apostolik, khususnya Kardinal Parolin, yang menjalankan tugas harian kepausan. Intinya tidak ada perubahan struktur di Vatikan, Paus hanya mendelegasikan tugas.
Dari Roma, Italia, Penerjemah Bahasa Paus Fransiskus saat berkunjung ke Indonesia September 2024 lalu, Pater Markus Solo SVD mengatakan sejak masuk rumah sakit sampai sekarang, tidak ada satu pun foto atau video Paus yang dibuat dari ranjang di rumah sakit dan dikirim ke publik. “Jadi kalau ada foto atau video Paus di ranjang sakit, itu entah hoax atau penipuan,” katanya.
Kejanggalan lainnya adalah foto Pasu yang mengenakan pakaian kepausan lengkap dengan masker oksigen dinilai sebagai tindakan oknum yang tidak waras. “Bagaimana mungkin orang sesak nafas, dirawat dengan pakaian ketat seperti itu, yang jelas-jelas semakin mempersulit pernapasan,” kata Pater Markus.
Dokter yang merawat pasien dengan cara seperti itu harus ditindak, tetapi nyatanya tidak seperti itu. “Jangan terlalu cepat termakan hoax. Hormatilah hidup orang lain dengan tidak menyebar hoax seperti ini. Tidak etis dan tidak manusiawi,”tegas Pater Markus yang merupakan Anggota Kuria Tahta Suci Vatikan di Roma.
Dosa Ekologis
Sementara itu, Dosen Teologi Moral Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara Jakarta, Romo Frumensius Gions OFM mengatakan, di Indonesia yang berwenang menginformasikan perkembangan sakit dan pengunduran diri Paus hanya Konferensi Waligereja Indonesia (KWI).
Dia mengaku hanya hanya bisa menyampaikan pandangannya bagaimana Paus Fransiskus itu layak didoakan seluruh umat Katolik di dunia. Terutama, karena ajaran Paus Fransiskus yang sangat universal dan kontekstual.
Redaktur: Vitto Budi
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Aksi Bersih Pantai Menteri LH dan Panglima TNI di Pangandaran, Peringati Hari Peduli Sampah
- 2 Harga BBM di SPBU Vivo Turun, Pertamina, BP dan Shell Stabil
- 3 RI Perkuat Komitmen Transisi Energi Lewat Kolaborasi AZEC
- 4 Akademisi: Perlu Diingat, Kepala Daerah yang Sudah Dilantik Sudah Menjadi Bagian dari Pemerintahan dan Harus Tunduk ke Presiden
- 5 Beri Pilihan yang Luas, Living World Grand Wisata Hadir 250 Tenant