Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebutuhan Pokok I Penyediaan Pupuk Rp44 Triliun Diserahkan ke BUMN Pangan

Anggaran Swasembada Pangan Rp139,4 Triliun Jangan sampai Menguap Sia-sia

Foto : ANTARA /Ampelsa

Anggaran Swasembada Pangan Harus Efektif I Sejumlah buruh tani menggunakan peralatan tradisional memanen padi di desa Samahani, Kabupaten Aceh Besar, Aceh belum lama ini. Besarnya alokasi anggaran untuk swasembada pangan yang mencapai 139,4 triliun rupiah diharapkan tidak sekadar sebagai komitmen pemerintah, tetapi lebih pada seberapa efektif anggaran itu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat petani.

A   A   A   Pengaturan Font

Transparan dan Akuntabel

Sementara itu, pengamat Pertanian Universitas Warmadewa (Unwar), Denpasar Bali, I Nengah Muliarta, mengatakan jika penggunaan dana sebesar itu diarahkan dengan tepat untuk programprogram yang efektif, maka dampaknya terhadap ketahanan pangan nasional bisa sangat signifikan. Menurut Muliarta, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah alokasi yang efisien. Pembagian dana kepada berbagai kementerian dan lembaga juga harus transparan dan akuntabel.

Setiap instansi harus memiliki rencana yang jelas tentang penggunaan anggaran untuk mencapai tujuan ketahanan pangan. Tak kalah penting, kolaborasi semua kementerian untuk mengintegrasikan programprogram mereka.

Misalnya, Kementerian Pertanian, Kementerian Kehutanan, dan Kementerian Kelautan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kebijakan yang diambil saling mendukung dan tidak saling bertentangan. "Guna memastikan bahwa anggaran digunakan dengan efektif, perlu ada sistem monitoring dan evaluasi yang kuat. Hal ini untuk menilai dampak dari program yang dijalankan serta melakukan penyesuaian jika diperlukan," katanya.

Salah satu program penting yakni yang mendukung petani, baik pelatihan, akses ke teknologi, maupun pasar. "Dengan memberdayakan petani, kita dapat meningkatkan produksi domestik dan mengurangi kebergantungan pada impor," kata Muliarta.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top