Aljazair Antisipasi 'Serangan Kutu Busuk' dari Prancis
Teknisi pengendalian hama menyemprotkan uap ke tempat tidur di sebuah apartemen di Paris, Rabu, 4 Oktober 2023. Pemerintah Prancis turun tangan untuk menenangkan warga yang cemas terhadap kutu busuk.
Foto: Arab News/APALJIR - Aljazair telah mengumumkan "langkah-langkah pencegahan" untuk menangkal penyebaran kutu busuk, setelah lonjakan laporan penampakan kutu busuk di Prancis, rumah bagi sebagian besar diaspora Aljazair.
Kekhawatiran semakin meningkat ketika Paris yang akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas, sembilan bulan lagi, akan menghalami lonjakan pengunjung, sehingga dapat meningkatkan jumlah serangga penghisap darah itu di ibu kota Prancis.
Dalam sebuah pernyataan pada Kamis (5/10), Kementerian Kesehatan Aljazair mengumumkan "pengaktifan sistem kewaspadaan kesehatan" bersamaan dengan serangkaian tindakan untuk mencegah serangan apa pun yang terkait dengan serangga berbahaya.
Dikatakan bahwa langkah-langkah tersebut akan mencakup "inspeksi dan desinfeksi pesawat terbang, kapal laut, dan transportasi darat... dan penguatan pemantauan epidemiologi".
Hal ini akan didahului dengan "pembersihan dan sanitasi bandara, pelabuhan laut, dan pintu masuk darat, pemeriksaan dan sanitasi bagasi dan barang dagangan yang mungkin mengandung serangga berbahaya".
Rekaman video dari Prancis yang memperlihatkan kutu busuk di kereta api dan di bioskop telah tersebar luas di media sosial.
Lusinan penerbangan dari bandara Prancis mendarat di Aljazair setiap hari. Kedua negara juga terhubung dengan kapal feri.
Ketakutan akan hama ini menyebabkan kepanikan di Prancis. Pemerintah Prancis di bawah tekanan semua pihak menjelang Olimpiade.
Salah satu anggota parlemen oposisi bahkan mengacungkan sebotol kutu busuk di Majelis Nasional minggu ini sambil menuntut agar segera diambil tindakan.
Menghadapi kecemasan yang semakin besar ini, pemerintah Prancis menjadwalkan pertemuan antar-kementerian pada hari Jumat untuk membahas masalah tersebut.
Juru bicara pemerintah Olivier Veran mengatakan para menteri ingin "menanggapi kekhawatiran masyarakat Prancis".
Kutu busuk sebagian besar telah hilang dari kehidupan sehari-hari di negara-negara maju pada tahun 1950an. Namun jumlahnya kembali meningkat dalam 30 tahun terakhir.
Hal ini disebabkan oleh meningkatnya resistensi masyarakat terhadap insektisida, meningkatnya jumlah perjalanan masyarakat, dan meningkatnya kecenderungan terhadap barang bekas.
Angka yang dirilis pada bulan Juli oleh otoritas kesehatan Prancis menunjukkan, satu atau lebih dari 10 rumah tangga di negara tersebut telah terkena kutu busuk dalam lima tahun terakhir.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris