Aliansi Sayap Kiri Memimpin dalam Pemilu Prancis, Hentikan Kebangkitan Sayap Kanan
Pemimpin partai sayap kanan Prancis National Party (RN), Jordan Bardella, dalam sebuah kegiatan partai.
Foto: ANTARA/AnadoluANKARA - Aliansi New Popular Front (NFP) yang berhaluan kiri memimpin dalam pemilihan parlemen Prancis pada Minggu (7/7) yang menghentikan kebangkitan kelompok sayap kanan, menurut hasil exit poll.
NFP dapat memenangkan 180 hingga 215 kursi di DPR Prancis yaitu Majelis Nasional, menurut proyeksi berdasarkan perkiraan perusahaan survei Ifop.
Aliansi berhaluan tengah, Together for the Republic, yang didukung oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron berada di peringkat kedua dengan 150 hingga 180 kursi.
Sementara National Rally (RN) sayap kanan pimpinan Marine Le Pen, yang sempat unggul pada pemilu putaran pertama, bakal memperoleh 120 hingga 150 kursi.
Majelis Nasional memiliki total 577 kursi dan tidak satupun dari tiga blok utama tersebut diproyeksikan memperoleh mayoritas absolut dengan 289 kursi.
Proses pemungutan suara pemilihan parlemen selama 12 jam berakhir pada Minggu (7/7) pukul 8 malam waktu setempat (atau Senin pukul 01.00 WIB). Lebih dari 43 juta pemilih terdaftar memberikan suara mereka untuk pemilu putaran kedua.
Para pemilih menuju ke tempat pemungutan suara yang dibuka pukul 8 pagi (13.00 WIB) untuk memilih 501 anggota Majelis Nasional yang tersisa untuk masa jabatan lima tahun.
Pemilu putaran pertama diadakan pada 30 Juni dengan lebih dari 49 juta pemilih dan 76 kandidat terpilih. Ifop memperkirakan jumlah pemilih mencapai 67,5 persen pada jam 8 malam (01.00 WIB).
Pada putaran pertama, RN memperoleh 29,26 persen persen suara (37 kursi), angka yang meningkat menjadi lebih dari 33 persen jika digabungkan dengan berbagai peserta pemilu yang menjadi sekutunya.
Sedangkan NFP mendapat 28,06 persen (32 kursi), dan aliansi sentris Together for the Republic yang didukung oleh Presiden Macron menempati posisi ketiga dengan meraih suara sedikit di atas 20,04 persen (dua kursi).
Sebuah partai politik atau suatublok aliansi politik membutuhkan setidaknya 289 kursi untuk mendapatkan mayoritas di Majelis Nasional.
Sebelumnya,Macronmemutuskan untuk membubarkan parlemen dan mengumumkan pemilu dini setelah RN meraih lebih dari 31 persen suara dalam pemilu Parlemen Eropa pada 9 Juni, mengalahkan blok sentris yang dipimpinnya.
Berita Trending
- 1 Desa Wisata Jatijajar Depok
- 2 Tunjangan Dosen Terkendala, Ini Penjelasan Mendiktisaintek
- 3 Ayo Dukung Penguatan EBT, Irena Jadikan Asean sebagai Prioritas Percepatan Transisi Energi
- 4 Cegah Penularan, Pemprov Jatim Salurkan 7.000 Dosis Vaksin PMK ke Pacitan
- 5 Guterres: Umat Manusia telah Membuka “Kotak Pandora” yang Penuh Masalah
Berita Terkini
- Muhammadiyah Harus Mampu Hadirkan Kemakmuran untuk Semua
- Gregoria Segera Fokus ke Pemulihan Demi Bisa Tampil Maksimal di Indonesia Masters
- Sayang Sekali Ya, Gregoria Telan Kekalahan dari An Se Young di Semifinal India Open
- Belum Beruntung, Jonatan Terhenti di Semifinal India Open Usai Lakoni Rubber Game Ketat
- Sukses Digelar, Semangat Awal Tahun 2025 by IDN Times Dihadiri Ketua Dewan Ekonomi Nasional