Alat Peraga Kampanye Merusak Lingkungan
Alat peraga kampanye dipasang dengan cara dipaku di pohon masih marak terlihat di salah satu perumahan yang berlokasi di wilayah Desa Sukasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu.
Foto: ANTARA/Pradita Kurniawan SyahBEKASI - Alat peraga kampanye (APK) pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bekasi dinilai banyak merusak lingkungan karena dipasang tidak sesuai dengan ketentuan. Kondisi demikian mendapat kritik tajam aktivis lingkungan. Salah satunya dipaku di pohon.
"Marak pemasangan Alat Peraga Kampanye dengan cara dipaku di pohon sangat merusak lingkungan," tandas aktivis Tata Kota dan Lingkungan dari kalangan akademisi, Ciwandi. Menurutnya, cara berkampanye dengan merusak pohon sangat memprihatinkan.
"Pohon kan makhluk hidup juga. Kalau makhluk hidup diganggu dengan kondisi dipaku-paku tentu bisa rusak," katanya di Cikarang, Minggu.
Dia menyatakan pemasangan APK di pohon dengan cara dipaku merusak sirkulasi udara, menghambat transportasi air dan nutrisi pohon. Dia juga mempengaruhi pertumbuhan hingga kesehatan pohon.
Bahkan pohon bisa mati akibat terlalu banyak dipaku. Sementara itu, manusia membutuhkan waktu relatif lama untuk menanam pohon hingga tumbuh dan berkembang berukuran besar. "Mereka calon pemimpin daerah harus memberi contoh. Pohon harus dijaga. Ini sama halnya menjaga lingkungan," katanya.
Kondisi di lapangan ditemukan masih banyak APK yang terpaku di pohon dengan ukuran bervariasi dari kecil hingga besar baik. Ini terjadi baik di kompleks perumahan maupun sepanjang jalan Negara. Juga ada di wilayah perbatasan Kabupaten Bekasi dengan Kota Bekasi sampai Kabupaten Karawang.
Tidak hanya dipaku di pohon, banyak APK juga terpasang di tiang listrik hingga fasilitas penerangan jalan umum maupun taman sepanjang jalur tersebut. Salah seorang pengurus rukun tetangga, Dedi, mengeluhkan kondisi tersebut. Sebab selain bisa merusak pohon juga mengganggu kenyamanan dan keindahan. Sebab APK banyak yang terpasang di area publik seperti taman kota. Ant/G-1
Redaktur: Aloysius Widiyatmaka
Penulis: Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Kunto Aji Persembahkan Video Musik "Melepas Pelukan Ibu" yang Penuh Haru di Hari Ibu
- 2 Kenaikan PPN 12% Bukan Opsi Tepat untuk Genjot Penerimaan Negara, Pemerintah Butuh Terobosan
- 3 Pemerintah Harus Segera Hentikan Kebijakan PPN 12 Persen
- 4 Kasihan, Mulai Tahun Depan Jepang Izinkan Penembakan Beruang
- 5 Libur Panjang, Ribuan Orang Kunjungi Kepulauan Seribu