Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 25 Jan 2025, 06:47 WIB

Sabalenka Waspadai Kejutan Keys

Aryna Sabalenka dari Belarus mengikuti sesi latihan turnamen Australia Terbuka di Melbourne, Jumat (24/1), menjelang pertandingan final tunggal putri Sabtu (25/1) melawan Madison Keys dari AS.

Foto: Adrian Dennis / AFP

MELBOURNE - Madison Keys, yang tengah tampil percaya diri, bersiap menghadapi Aryna Sabalenka dalam laga final Grand Slam Australian Open, Sabtu (25/1). Sabalenka kini sedang mengejar gelar ketiga berturut-turut di Melbourne Park, namun Keys bertekad untuk memberikan perlawanan sengit.

Sabalenka mengatakan dia selalu tampil percaya diri di Australia Open. “Melbourne selalu menjadi tempat yang spesial bagi saya. Saya merasa sangat percaya diri di lapang­an ini, tapi saya tahu Keys adalah lawan yang sulit. Dia memiliki daya juang yang luar biasa,” ujar dia.

Keys juga berbagi pandangannya menjelang pertandingan: “Saya sudah melalui banyak pertan­dingan yang ketat di turnamen ini. Menghadapi Aryna jelas akan menjadi tantangan besar, tapi saya siap memberikan yang terbaik. Ini adalah momen yang saya impikan.”

Sabalenka, peringkat satu dunia dan juara 18 kali WTA Tour, tengah berada dalam performa terbaik­nya di Australia. Sejak kekalahannya dari Kaia Kanepi di  babak keempat Australian Open 2022, Sabalenka telah memenangkan 20 pertandingan beruntun di Australia, termasuk dua gelar di Melbourne Park.

Kemenangan Sabalenka atas Elena Rybakina di final 2023 menjadi salah satu momen terbesar dalam kariernya. Saat itu dia bangkit dari kekalahan di set pertama untuk merebut gelar Grand Slam pertamanya. Tahun ini,  Sabalenka terus tampil impresif, meskipun sempat kehilangan set di babak perempat final melawan Anastasia Pavlyuchenkova.

Dalam perjalanan menuju final, Sabalenka mengalahkan Paula Badosa dengan kemenangan straight set hanya dalam waktu satu jam 26 menit. Sabalenka kini menjadi salah satu dari delapan petenis  perempuan di era Open yang berhasil mencapai tiga final Australian Open berturut-turut. Jika berhasil menang di laga final, dia akan menjadi petenis perempuan pertama sejak Martina Hingis (1997-1999) yang meraih three-peat di ­Melbourne.

Keys, unggulan ke-19, menunjukkan ketangguhan luar biasa selama turnamen ini. Dalam perjalanan menuju final, dia men­catat kemenangan tiga set atas beberapa lawan tangguh, termasuk Elena Rybakina, Elina Svitolina, dan ung­gulan kedua Iga Swiatek.

Kemenangan atas Swiatek menjadi momen krusial, ketika Keys mengatasi tekanan setelah kehilang­an set pertama dan akhirnya menang 5-7, 6-1, 7-6(10-8) dalam pertandingan yang berlangsung sengit.

Kemenangan ini membawa Keys ke final Grand Slam pertamanya sejak US Open 2017, saat dia kalah dari Sloane Stephens. Kini, di usia 29 tahun, Keys menjadi finalis tertua di Australian Open sejak Serena dan Venus Williams pada tahun 2017.

Keys tertinggal 1-4 dalam catatan pertemuan melawan Sabalenka jelang pertemuan keenam mereka. Meski demikian, Keys menunjukkan kemampuan bangkit  meski  juga memiliki catatan buruk sebelum mengalahkan Swiatek di semifinal.

Sabalenka unggul dalam tiga pertemuan di lapangan keras, termasuk kemenangan di WTA Beijing tahun lalu. Satu-satunya kemenangan Keys terjadi di turnamen lapangan rumput Berlin empat tahun lalu.

Sejak kalah dari Sabalenka di Beijing, Keys mencatat empat kemenangan beruntun atas pemain top-10, termasuk mengalahkan Rybakina dan Swiatek di Australian Open. Kini, ia memiliki  catatan menang-kalah 9-13 melawan pemain elite di turnamen ­besar. ben/AFP/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: AFP, Benny Mudesta Putra

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.