Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 17 Okt 2020, 00:02 WIB

Air Terkontaminasi Radioaktif Reaktor Nuklir Fukushima Dibuang ke Laut

Foto: Foto: Istimewa

TOKYO - Jepang dikabarkan akan memutuskan untuk membuang air yang terkontaminasi radioaktif kebocoran Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima ke laut setelah hampir sepuluh tahun insiden berlalu. Hampir 1,2 juta ton air yang terkontaminasi saat ini disimpan dalam tangki besar di fasilitas tersebut.

Satu juta ton air yang disimpan akan dirilis pada bulan ini setelah perdebatan panjang mengenai dampak pembuangan terhadap lingkungan dan permukiman sekitar.

Keputusan tersebut diperkirakan akan membuat marah negara-negara tetangga seperti Korea Selatan, yang telah meningkatkan uji radiasi makanan dari Jepang, dan selanjutnya menghancurkan industri perikanan di Fukushima yang telah berjuang menentang rencana pembuangan air selama bertahun-tahun.

Pembuangan air yang terkontaminasi di pabrik Fukushima Daiichi telah menjadi masalah lama bagi Jepang karena hal itu berlanjut dengan proyek penonaktifan selama beberapa dekade.

Pembangkit listrik yang dijalankan oleh Tokyo Electric Power Company Holdings Inc. itu mengalami beberapa kali krisis nuklir setelah gempa bumi dan tsunami tahun 2011.

Pada Jumat (16/10), Menteri Perindustrian Jepang, Hiroshi Kajiyama, mengatakan belum ada keputusan yang dibuat tentang pembuangan air itu. Tetapi pemerintah akan segera membuat keputusan akhir.

"Untuk mencegah penundaan dalam proses dekomisioning, kami perlu membuat keputusan dengan cepat," katanya dalam konferensi pers.

Dia tidak memberikan rincian lebih lanjut, termasuk kerangka waktu.

Sementara itu, surat kabar Jepang, Asahi, melaporkan bahwa pelepasan air diperkirakan akan memakan waktu sekitar dua tahun untuk mempersiapkannya. Air yang diradiasi di situs tersebut terlebih dahulu harus melalui proses penyaringan sebelum dilepaskan ke laut.

Pada tahun 2018, Tokyo Electric telah meminta maaf setelah mengakui sistem penyaringannya tidak menghilangkan semua bahan berbahaya dari air, yang dikumpulkan dari pipa pendingin yang digunakan untuk menjaga inti bahan bakar agar tidak meleleh ketika pembangkit listrik itu rusak.

Pihaknya juga berencana untuk menghilangkan semua partikel radioaktif dari air, kecuali tritium, isotop hidrogen yang sulit dipisahkan dan dianggap relatif tidak berbahaya.

Praktik pembuangan air yang mengandung tritium ke laut lazim dilakukan oleh pembangkit listrik nuklir di seluruh dunia.

Pada bulan April, tim yang dikirim oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA) untuk meninjau masalah air yang terkontaminasi di situs Fukushima mengatakan opsi pembuangan air yang direncanakan oleh komite penasihat di Jepang, termasuk pelepasan uap dan pembuangan ke laut, secara teknis layak. IAEA mengatakan kedua opsi itu digunakan dengan mengoperasikan reaktor nuklir.

Pekan lalu, perwakilan industri perikanan Jepang mendesak pemerintah untuk tidak mengizinkan pelepasan air yang terkontaminasi dari pabrik Fukushima ke laut. Mereka akan menggagalkan upaya itu demi memulihkan reputasi perikanan mereka.

Larangan Impor

Korea Selatan telah mempertahankan larangan impor makanan laut dari wilayah Fukushima yang diberlakukan setelah bencana nuklir dan memanggil seorang pejabat senior kedutaan Jepang tahun lalu untuk menjelaskan bagaimana rencana Tokyo untuk menangani masalah air Fukushima.

Pemerintah Jepang telah mengeluarkan sekitar 1,6 triliun yen (223,7 triliun rupiah) untuk rencana pemulihan lima tahun dari tahun fiskal 2021. Sekitar 1,1 triliun yen (153,8 triliun rupiah) di antaranya akan dialokasikan untuk Prefektur Fukushima, secara terpisah 100 miliar yen (13,9 triliun rupiah) akan disalurkan ke wilayah zona tidak berpenghuni yang terletak di luar zona pemulihan yang ditentukan. Tetapi, detail spesifik tentang apa yang harus dilakukan dengan tempat-tempat itu belum dipetakan.

Pada 26 September, PM Jepang, Yoshihide Suga, mengunjungi reaktor nuklir nomor 1 Fukushima.

Perdana Menteri Jepang yang baru terpilih itu mengatakan sehari sebelum kunjungan tentang pembangunan kembali wilayah terdampak radioaktif nuklir dengan mewarisi kebijakan dari pemerintahan sebelumnya dan terus mendorong kemajuan rekonstruksi Fukushima.

n SB/AFP/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis: AFP, Selocahyo Basoeki Utomo S

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.