![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Agar Harga Tidak Bergejolak, Pemda Diminta Perkuat Neraca Pangan Daerah
Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk semakin memperkuat neraca pangan daerah
Foto: BapanasJAKARTA - Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi mengajak pemerintah daerah (Pemda) untuk semakin memperkuat neraca pangan daerah masing-masing guna memastikan ketersediaan dan stabilitas pangan di seluruh wilayah Indonesia.
Hal ini disampaikannya dalam Rakor Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan jelang Ramadan yang digelar secara hybrid dan dihadiri oleh kementerian/lembaga terkait, BUMN pangan, asosiasi, pelaku usaha serta dinas urusan pangan provinsi dan kabupaten/kota, pada Rabu (12/2).
"Kita harapkan bersama agar masing-masing menyiapkan neraca pangan dan kebutuhan masing-masing daerah. Ada dua yang harus dijaga, yaitu kondisi pangan di tingkat konsumen dan juga di tingkat produsen," ujar Arief.
Arief menekankan bahwa neraca pangan yang akurat dan terintegrasi akan membantu Pemda dalam merumuskan kebijakan yang tepat guna mengantisipasi potensi defisit maupun surplus pangan di daerahnya masing-masing.
"Penguatan neraca pangan sangat penting agar kita memiliki data yang akurat dalam pengelolaan stok, distribusi, dan intervensi pangan. Pemerintah daerah memiliki peran strategis dalam mendukung ketahanan pangan nasional dengan memastikan kecukupan pangan di wilayahnya melalui sinergi seluruh pemangku kepentingan terkait," jelasnya.
Lebih lanjut, Arief menjelaskan bahwa dengan adanya neraca pangan yang kuat, Pemda dapat lebih efektif dalam mengantisipasi fluktuasi harga dan memastikan distribusi pangan berjalan lancar, terutama pada momentum Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idulfitri. Ia mengungkapkan salah satu komoditas yang banyak permintaan jelang puasa adalah cabai.
"Tolong dilihat baik-baik kondisi stok cabai se-Indonesia, dan mengenai cabai di daerah masing-masing. Cabai rawit merah, cabai rawit hijau, cabai merah besar, cabai keriting. Bapak Ibu Dinas Pangan tolong dicek masing-masing, kalau harganya tinggi nanti kita komunikasi segera koordinasi untuk lakukan Fasilitas Distribusi Pangan. Namun harus dicatat bahwa sebelum panen harus dikoordinasikan sehingga bisa dilakukan langkah-langkah antisipasi," urai Arief.
Adapun berdasarkan prognosa neraca pangan nasional, pemerintah memastikan stok pangan aman khususnya menghadapi momentum Ramadan. "Stok beras di Bulog sampai kemarin (11/2/2025) sebesar 1,9 juta ton. Tahun ini pemerintah menugaskan Bulog serap sebanyak 3 juta ton setara beras, harusnya akan ada 5 juta ton sehingga dengan intervensi pemerintah maka di akhir tahun diharapkan stok level bisa di 2 juta ton," pungkas Arief.
Redaktur: Muchamad Ismail
Penulis: Erik, Fredrikus Wolgabrink Sabini
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Ada Efisiensi Anggaran, BKPM Tetap Lakukan Promosi Investasi di IKN
- 3 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 4 Regulasi Pasti, Investasi Bersemi! Apindo Desak Langkah Konkret Pemerintah
- 5 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
Berita Terkini
-
Agar Industri Beralih ke Energi Hijau, Kemenperin Bakal Terbitkan Green Loan
-
Beruang Muncul di Pemukiman Warga di Agam
-
Ini Harapan Marc Klok Jelang Persib Bandung Lawan Persija
-
Dukung Transformasi Maritim Berbasis Energi Hijau, STIP Jakarta Lantik 722 Perwira Maritim
-
Korban Kecelakaan Mobil Tanki Pertamina Dievakuasi Tim SAR