70 PTS Dapat Pendanaan Revitalisasi LPTK
pendanaan lptk l Pelaksana tugas Direktur Kelembagaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bhimo Widyo Andoko, dalam penandatanganan kontrak Program Pendanaan Revitalisasi LPTK, di Jakarta, Jumat (2/8).
Foto: Dok. USMJAKARTA - Sebanyak 70 Perguruan Tinggi Swasta mendapat pendanaan revitalisasi Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK). Pendanaan tersebut dalam rangka peningkatan kualitas LPTK dalam menyelenggarakan program studi Pendidikan Profesi Guru (PPG).
"Pada tahun ini terdapat 101 PTS yang mengajukan usulan sebagai pelaksana program. Namun setelah evaluasi substansi, 70 PTS lolos sebagai penerima Program Revitalisasi LPTK," ujar Pelaksana tugas Direktur Kelembagaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Bhimo Widyo Andoko, dalam penandatanganan kontrak Program Pendanaan Revitalisasi LPTK, di Jakarta, Jumat (2/8).
Dia menerangkan, 28 perguruan tinggi lolos pada klaster I yang berfokus pada persiapan pembukaan program studi PPG dan bidang studi. Sedangkan 42 perguruan tinggi lolos pada klaster II yang berfokus pada persiapan penambahan bidang studi dan pengadaan barang.
"Total pendanaan yang dialokasikan Direktorat Kelembagaan untuk 70 perguruan tinggi LPTK penerima manfaat sekitar 36,8 milyar rupiah," jelasnya.
Ketersediaan Guru
Bhimo menuturkan, program studi PPG merupakan prodi memiliki cakupan luas. PPG bertujuan menyiapkan calon guru untuk menjadi pengampu kelas atau mata pelajaran dari jenjang PAUD sampai Sekolah Menengah Atas/Kejuruan (SMA/SMK).
"Program Revitalisasi LPTK dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas LPTK dalam menyelenggarakan Program Studi PPG. Program ini telah berjalan sejak tahun 2016 untuk mendukung penyediaan guru-guru berkualitas untuk jenjang PAUD hingga Pendidikan menengah," katanya.
Dia berharap perguruan tinggi penerima manfaat Program Revitalisasi LPTK dapat mengoptimalkan penggunaan dana sesuai dengan target capaian yang telah direncanakan. Menurutnya, program ini berdampak dalam peningkatan mutu guru untuk melayani daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. "Sehingga akan menekan disparitas distribusi guru yang saat ini terkonsentrasi di Pulau Jawa," tuturnya.
Secara terpisah, Direktur Jenderal Pendidikan Guru dan Tenaga Kependidikan, Kemendikbudristek, Nunuk Suryani, menyebut, sebanyak 422.679 guru telah mengikuti PPG dari tahun 2020 hingga 2023. Dia mengingatkan bahwa regenerasi guru tidak boleh terlewat.
Dia menambahkan, pihaknya sudah menyiapkan guru-guru muda terbaik melalui PPG prajabatan. Pihaknya juga sudah menghitung guru-guru yang akan pensiun mengingat generasi baru guru Indonesia ini sudah harus certified.
"Guru yang pensiun setiap tahunnya sekitar 60-70 ribu guru, jika tidak kita siapkan akan macet dan menumpuk kebutuhan guru ini. Oleh karena itu, sedari sekarang kita siapkan lewat PPG pra jabatan," tuturnya. n ruf/S-2
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia