62 Jenazah Ditemukan dari Reruntuhan Pesawat yang Jatuh di Brazil
Pesawat ATR 72-500 jatuh dan menabrak kawasan permukiman di kota Vinhedo, 80 kilometer di barat laut ibu kota keuangan Brazil, Sao Paulo.
Foto: BBC/EPAVINHEDO - Pihak berwenang Brazil pada hari Sabtu (10/8) telah mengevakuasi 62 orang yang tewas dalam peristiwa jatuhnya pesawat di Vinhedo. Para ahli mulai memeriksa kotak hitam pesawat untuk menentukan penyebabnnya.
Rekaman video menunjukkan pesawat ATR 72-500 itu berputar ke bawah dengan mengerikan pada hari Jumat sebelum menabrak kawasan permukiman di kota Vinhedo, sekitar 80 kilometer (50 mil) di barat laut ibu kota keuangan Brazil, Sao Paulo.
Pesawat yang dioperasikan oleh maskapai Voepass itu jatuh hampir vertikal, mendarat dengan perutnya, meledak, dan terbakar, menghantam kuat daratan sehingga hampir "rata dengan tanah," kata letnan pemadam kebakaran Sao Paulo Olivia Perroni Cazo.
"Sebanyak 62 jenazah (34 laki-laki dan 28 perempuan) telah ditemukan dan dibawa ke kamar jenazah di Sao Paulo untuk diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga mereka," kata pemerintah daerah Sabtu malam.
Dua orang telah teridentifikasi melalui sidik jari. Wali Kota Vinhedo Dario Pacheco mengatakan keduanya adalah pilot dan kopilot.
Pesawat turboprop bermesin ganda yang dibuat oleh perusahaan penerbangan ATR itu terbang dari Cascavel di negara bagian Parana selatan menuju bandara internasional Guarulhos di Sao Paulo.
Para ahli dari Pusat Investigasi dan Pencegahan Kecelakaan Penerbangan Brasil (CENIPA) telah mulai menganalisis dua kotak hitam yang ditemukan dari reruntuhan pesawat, yang berisi percakapan kabin dan data dalam penerbangan, kata kepala pusat tersebut, Marcelo Moreno.
Angkatan Udara Brazil mengatakan, pihaknya berencana menerbitkan laporan pendahuluan "dalam waktu sekitar 30 hari."
Menurut situs web Flight Radar 24, pesawat itu terbang sekitar satu jam pada ketinggian 17.000 kaki (5.180 meter), hingga pukul 01.21 siang (pesawat mulai kehilangan ketinggian pada tingkat yang sangat cepat).
Kontak radar hilang pada pukul 01.22 siang, demikian dilaporkan angkatan udara. Dikatakan bahwa awak pesawat "tidak pernah menyatakan keadaan darurat atau berada dalam kondisi cuaca buruk."
Tidak Ada Masalah Teknis
ATR, anak perusahaan gabungan antara raksasa Eropa Airbus dan Leonardo dari Italia, mengatakan para ahlinya akan membantu dalam penyelidikan tersebut.
Pesawat tersebut, yang digunakan sejak 2010, mematuhi standar terkini, kata Badan Penerbangan Sipil Nasional, seraya menambahkan keempat awaknya telah tersertifikasi penuh.
Direktur operasi Voepass, Marcel Moura, mengatakan pesawat tersebut telah menjalani perawatan rutin pada malam sebelum kecelakaan dan "tidak ada masalah teknis" yang ditemukan.
Namun para ahli menduga lapisan es di sayap pesawat mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu.
Moura mengatakan pesawat itu adalah jenis yang terbang pada ketinggian "di mana ada kepekaan lebih tinggi terhadap lapisan es," tetapi kondisi pada hari Jumat "masih dalam parameter yang dapat diterima untuk sebuah penerbangan."
Berkabung Nasional
Kecelakaan itu mengubah badan pesawat menjadi gumpalan logam yang terpelintir. Meskipun terjadi kerusakan, tidak ada korban di darat.
Presiden Brazil Luiz Inacio Lula da Silva mengumumkan tiga hari berkabung nasional atas salah satu kecelakaan penerbangan terburuk dalam sejarah negara tersebut.
"Itu mengerikan, mengerikan... tragedi yang menyedihkan," kata Lourdes da Silva Astolfo, 67 tahun, yang rumahnya hanya berjarak beberapa meter dari lokasi kecelakaan.
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 3 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 4 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 5 Meluas, KPK Geledah Kantor OJK terkait Penyidikan Dugaan Korupsi CSR BI
Berita Terkini
- Pemerintah Kukuhkan JK Sebagai Ketum, Sekjen PMI Versi Agung Laksono Tolak Surat Jawaban Kemenkum
- Hati Hati, Ada Puluhan Titik Rawan Bencana dan Kecelakaan di Jateng
- Malam Tahun Baru, Ada Pemutaran Film di Museum Bahari
- Kaum Ibu Punya Peran Penting Tangani Stunting
- Trump Tunjuk Produser 'The Apprentice', Mark Burnett, sebagai Utusan Khusus untuk Inggris