Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Energi

5 Negara Asia Bertanggung Jawab atas Pembangkit Listrik Batubara

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Harus Serius

Sementara itu, pengamat energi dari Universitas Brawijaya (UB) Malang, Dicky Edwin Hindarto, mengatakan pemerintah harus serius dalam memulai upaya transisi energi menuju energi baru terbarukan (EBT) dengan sesegera mungkin meninggalkan penggunaan fosil seperti batubara.

Menurutnya, masalah utama dari kelambanan transisi energi adalah pada persoalan kebijakan harga atau energy pricing. "Harus ada carbon pricing yang memberikan denda terhadap jenis energi fosil. Pengenaan tarif emisi karbon harus dilakukan untuk mengurangi dampak pemanasan global," tutur Dicky Edwin.

Sebagaimana diketahui, peningkatan suhu 1 derajat Celsius dapat menyebabkan naiknya permukaan laut, cuaca lebih ekstrem, hingga berkurangnya es di laut Arktik. Sementara itu, aktivitas manusia berpotensi meningkatkan 1,5 derajat Celsius antara 2030-2052

Namun sayangnya, rencana pemerintah menerapkan pajak karbon mulai tahun depan dinilai masih terlalu rendah. Kalau tarifnya 75 rupiah per kilogram karbon dioksida ekuivalen (CO2e), per ton hanya 75 ribu rupiah atau setara dengan 5 dollar AS. Rencana pemerintah tertuang dalam Revisi Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (RUU KUP).


Redaktur : PEMRED
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S, CNA

Komentar

Komentar
()

Top