3 Strategi Kurangi Jejak Karbon Pertambangan Mineral Kritis Indonesia
Praktik pertambangan maupun pengolahan mineral masih memunculkan emisi yang berisiko mengotori atmosfer.
Penggunaan hidrogen sudah dimulai oleh perusahaan tambang asal Inggris, Anglo American, untuk operasional truk tambang platinumnya di Afrika Selatan.
Selain untuk menyalakan kendaraan, hidrogen hijau juga dapat berperan dalam dekarbonisasi proses peleburan bijih logam. Penggunaan hidrogen hijau untuk mengolah bijih besi menjadi produk baja terbukti mampu menurunkan emisi CO2 sebesar 95% dibandingkan proses konvensional menggunakan batu bara. Baja adalah komponen penting berbagai teknologi energi terbarukan, misalnya turbin angin.
3. Daur ulang mineral yang efisien dan ramah lingkungan
Daur ulang mineral kritis dari limbah elektronik adalah langkah yang tidak kalah penting agar industri pertambangan tidak melulu berfokus pada eksploitasi.
Limbah elektronik sudah sepatutnya dipandang sebagai sumber daya logam, sama seperti mineral yang ditambang di bawah tanah. Limbah dapat digunakan kembali sebagai bahan baku produksi teknologi energi terbarukan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya