Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

3 Strategi Kurangi Jejak Karbon Pertambangan Mineral Kritis Indonesia

Foto : The Conversation/Pixabay/Herbert2512

Praktik pertambangan maupun pengolahan mineral masih memunculkan emisi yang berisiko mengotori atmosfer.

A   A   A   Pengaturan Font

Misalnya, produksi satu kilogram nikel pada umumnya menghasilkan emisi gas rumah kaca sekitar 13 kg CO2. Jika kebutuhan nikel untuk baterai kendaraan listrik di Indonesia sebesar 59,5 ribu ton pada 2035, jejak emisi CO2 dari komponen nikel saja bisa mencapai 773 ribu ton.

Selain emisi, perolehan barang tambang juga masih mengandalkan eksploitasi masif. Penerapan ekonomi sirkular untuk pemakaian mineral kritis daur ulang untuk industri energi terbarukan masih terbatas.

Sebagai salah satu sektor penyokong utama transisi energi di Indonesia, sektor pertambangan perlu berbenah dan lebih memperhatikan aspek lingkungan. Setidaknya terdapat 3 strategi yang dapat diterapkan untuk mencapai pertambangan mineral kritis yang berkelanjutan.

1. Peningkatan efisiensi energi

Efisiensi energi dalam aktivitas penambangan hingga pengolahan mineral dapat berkontribusi menekan emisi gas rumah kaca secara signifikan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top