Kenali Penyebab Gangguan Menstruasi, Ini Cara Pengobatan dari PAFI
- Menstruasi
- Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI)
JAKARTA - Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pafiluwuk.org aktif dalam memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai penyebab gangguan menstruasi, serta rekomendasi obat yang bisa dikonsumsi bagi penderitanya. Gangguan menstruasi adalah kelainan pada siklus menstruasi yang dialami oleh wanita.

Ket.
Doc: iStockphoto/goffkein
Kelainan ini dapat berupa perdarahan berlebihan, perdarahan yang terlalu sedikit, nyeri hebat saat menstruasi, siklus menstruasi yang tidak teratur, atau bahkan tidak haid sama sekali. Prevalensi gangguan siklus menstruasi pada remaja hingga wanita dewasa sekitar 45%.
PAFI adalah salah satu organisasi kesehatan terkemuka dan peduli kesehatan masyarakat Indonesia. Organisasi kesehatan ini berperan dalam mengembangkan dan meningkatkan pembangunan farmasi di Indonesia.
Apa saja faktor penyebab terjadinya gangguan menstruasi?
Gangguan menstruasi dapat terjadi pada remaja hingga wanita dewasa yang memasuki usia pubertas akan mengalami menstruasi, yang memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kesehatan mereka. Gangguan menstruasi terjadi ketika panjang siklus menstruasi wanita berubah secara teratur. Siklus menstruasi wanita rata-rata 28 hari, tetapi bisa lebih pendek atau lebih panjang. Siklus yang kurang dari 24 hari atau lebih dari 38 hari disebut gangguan menstruasi. Berikut adalah beberapa faktor penyebab haid tidak teratur yang perlu diperhatikan meliputi:
1. Faktor Hormonal
Gangguan keseimbangan hormon, terutama estrogen dan progesteron, adalah salah satu penyebab utama gangguan menstruasi. Hormon-hormon ini berperan penting dalam mengatur siklus menstruasi. Ketika keseimbangan hormon terganggu, siklus menstruasi dapat menjadi tidak teratur, berlebihan, atau bahkan tidak ada sama sekali. Selain itu, hormon prolaktin yang berlebihan juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi.
Anda mungkin tertarik:
2. Faktor Psikis
Stres dan tekanan emosional dapat mempengaruhi kinerja hipotalamus, bagian otak yang bertanggung jawab untuk mengatur siklus menstruasi. Stres dapat menyebabkan gangguan pada pelepasan hormon yang mengatur siklus menstruasi, sehingga menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur atau berhenti sementara.
3. Faktor Fisik dan Gaya Hidup
Perubahan berat badan yang drastis, baik penurunan atau penambahan, dapat memengaruhi siklus menstruasi. Obesitas dan kurangnya aktivitas fisik juga berpengaruh pada keseimbangan hormon, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Selain itu, kebiasaan merokok dapat mempengaruhi hormon estrogen, yang juga berdampak pada siklus menstruasi.
4. Faktor Kesehatan
Beberapa kondisi medis dapat menyebabkan gangguan menstruasi. Contohnya, PCOS (Polycystic Ovary Syndrome) adalah kondisi yang umum menyebabkan menstruasi tidak teratur. Gangguan tiroid, baik hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) atau hipertiroidisme (tiroid terlalu aktif), juga dapat mempengaruhi siklus menstruasi. Diabetes dan kondisi medis lainnya juga dapat berdampak pada keseimbangan hormon dan siklus menstruasi.
Apa saja obat yang tepat untuk mengobati gangguan menstruasi?
PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) telah melakukan penelitian lanjut mengenai gangguan menstruasi pada remaja hingga wanita dewasa. Berikut adalah beberapa jenis obat yang umum digunakan untuk mengurangi gangguan menstruasi dan membantu mengelola kondisi tersebut meliputi:
1. Klomifen
Klomifen, seperti profertil dan clomifar adalah obat yang sering digunakan untuk merangsang ovulasi. Obat ini bekerja dengan menghambat kinerja estrogen, sehingga meningkatkan pelepasan hormon gonadotropin-releasing hormone (GnRH), follicle-stimulating hormone (FSH), dan luteinizing hormone (LH). Dengan cara ini, klomifen membantu mematangkan sel telur dan memperlancar siklus menstruasi.
2. Gonadotropin
Gonadotropin biasanya tersedia dalam bentuk injeksi dan digunakan untuk merangsang ovarium agar melepaskan sel telur. Hormon seperti human chorionic gonadotropin (hCG) dan FSH disuntikkan untuk meningkatkan kadar hormon dalam tubuh, membantu mengatur siklus menstruasi.
3. Progestin
Obat-obatan yang mengandung progestin, seperti Primolut N, sering digunakan untuk mengatasi pendarahan disfungsional dan mengatur siklus menstruasi. Progestin membantu menstabilkan lapisan rahim dan dapat digunakan untuk menunda menstruasi jika diperlukan.
4. Tranexamic Acid
Obat ini efektif dalam mengatasi perdarahan berat saat menstruasi. Tranexamic acid bekerja dengan mengurangi pendarahan dengan cara menghambat pembekuan darah yang berlebihan.
Penting untuk berkonsultasi dengan apoteker agar mendapatkan pemilihan obat dan dosis yang sesuai. Selain itu, perubahan gaya hidup seperti diet, olahraga teratur, dan mengurangi tingkat stres juga penting dalam menghindari adanya gangguan menstruasi.
(IKN)