Perkuat Kesiapan Mudik Lebaran 2025
- mudik lebaran
Untuk mengetahui apa-apa saja yang telah dipersiapkan dalam masa Angkutan Labaran mendatang berikut perbincangan reporter Koran Jakarta, Mohammad Zaki Alatas dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam beberapa kesempatan belum lama ini.

Ket. Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi
Doc: istimewa
Pertama mungkin bisa dijelaskan prediksi jumlah pemudik tahun ini?
Berdasarkan survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kemenhub bersama Badan Litbang Kompas, diperkirakan sebanyak 146,48 juta orang atau 52 persen dari total penduduk Indonesia akan melakukan perjalanan selama libur Lebaran.
Langkah apa yang akan diambil untuk memperlancar Angleb ini?
Iya, jadi kami telah melakukan sejumlah langkah antisipatif yang dimulai sejak bulan lalu. Langkah tersebut di antaranya, melakukan koordinasi lintas kementerian/ lembaga, menyiapkan survei pergerakan arus lebaran, menyiapkan dan menguji coba kebijakan yang akan ditetapkan pada masa angkutan Lebaran, serta memastikan kesiapan teknis seluruh sarana dan prasarana transportasi. Seluruh persiapan ini dilakukan agar penyelenggaraan angkutan Lebaran 2025 dapat berlangsung dengan aman, selamat, dan lancar.
Anda mungkin tertarik:
Koordinasi sudah dilakukan dengan lembaga apa saja?
Kami telah mendatangi sejumlah kementerian terkait untuk melakukan koordinasi menghadapi angkutan Lebaran. Seperti dengan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Kesehatan, Kementerian Pariwisata, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Perdagangan, dan Menteri Dalam Negeri.
Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran. Kami berharap dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Semoga kolaborasi antara Kemenhub dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait lainnya dapat berjalan dengan baik pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini.
Bagaimana dengan Rencana Operasi (Renops)?
Untuk kami telah menyiapkan Renops di semua matra Perhubungan, baik darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Dalam renops ini dibahas strategi yang akan dilakukan terkait kesiapan sarana dan prasarana angkutan umum, manajemen rekayasa lalu lintas, seperti penerapan delaying system dan bufffer zone, hingga berbagai hal lain terkait aspek keamanan dan keselamatan transportasi.
Kami juga akan segera merampungkan survei untuk mengetahui prediksi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran 2025. Hasil survei ini perlu untuk menjadi acuan dalam pengambilan kebijakan yang tepat untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran.
Infonya, koordinasi juga dilakukan dengan sejumlah Kapala Daerah?
Betul. Sekitar pertengahan bulan lalu, saya dan bersama Kementerian Dalam Negeri menggelar rapat koordinasi persiapan Angleb 2025 bersama para pemimpin daerah secara virtual.
Seberapa penting peran Pemerintah Daerah (Pemda) dalam mendukung kelancaran Angleb 2025?
Partisipasi Pemerintah Daerah (Pemda) sangat penting untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode angkutan Lebaran 2025. Seperti tahun-tahun sebelumnya, partisipasi Pemda, khususnya yang daerahnya menjadi tujuan utama mudik sangat penting untuk mendukung kelancaran arus lalu lintas selama periode Lebaran tahun 2025. Kami berharap partisipasi di tahun ini dapat ditingkatkan, sehingga masyarakat dapat melakukan perjalanan dengan selamat, nyaman, dan lancar
Apa saja yang dibahas?
Kami menyampaikan sejumlah usulan kebijakan selama masa Angleb, termasuk kebijakan Work From Anywhere (WFA), kebijakan pembatasan angkutan barang, serta koordinasi dan antisipasi lokasi kemacetan di jalur arteri, khususnya arah Jakarta menuju Jawa Tengah.
Mekanismenya seperti Apa?
Skema WFA, menurut Menhub, perlu dilakukan mengingat adanya momen dua hari besar yang berdekatan yakni Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025 dan Hari Raya Idul Fitri yang diprediksi jatuh pada 31 Maret - 1 April 2025. Kebijakan ini diperlukan guna mempertimbangkan tren pergerakan masyarakat pada saat mudik yang cukup banyak. Maka kami rekomendasikan Pemerintah bisa menerapkan WFA mulai tanggal 24 Maret 2025, sehingga kami harapkan tidak terjadi kepadatan mobilitas yang begitu tinggi sebelum lebaran.
Apa yang mendasari usulan WFA tersebut?
Usulan tersebut didasarkan pada pelaksanaan hari raya Nyepi yang berdekatan dengan Idulfitri yaitu pada 29 dan 31 Maret. Berangkat dari hal ini, kami mengusulkan WFA mulai 24 Maret. Asumsi kami apabila dilaksanakan begitu, para pemudik akan melaksanakan perjalanan dari 21 Maret malam. Jadi kami punya waktu untuk mengurai para pemudik selama Lebaran.
Dan antisipasi perlu dilakukan karena pada pelaksanaan angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 lalu, sejumlah masyarakat tidak melakukan perjalanan karena memilih untuk melakukannya pada momen Lebaran. Namun untuk mengetahui potensi pergerakan masyarakat yang lebih tepat, saat ini sedang dilakukan survei secara menyeluruh.
Adapun pertimbangan lainnya adalah musim pancaroba yang diperkirakan masih akan berlangsung pada saat Lebaran. Kemudian di Pelabuhan Merak, Maret hingga April masih musim pancaroba. Jika hujan, ombak tinggi dan kapal tidak bisa bergerak. Jadi pertimbangannya bukan karena kemacetan saja. Hal-hal di luar kendali kami ini yang kami antisipasi. Jika cuaca tidak bagus, kami ada waktu mengurai pemudik.
Usulan lainnya apa?
Pengaturan lalu lintas jalan dan penyeberangan selama masa Angleb 2025 di antanya penyediaan angkutan mudik gratis, rekayasa lalu lintas, dan sistem ganjil genap. Kemudian pembatasan penggunaan sepeda motor, pembatasan angkutan penyeberangan, diskon tarif jalan tol, serta alih fungsi Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) menjadi rest area sementara.
Kami juga mengharap dukungan Pemerintah Daerah seperti penyediaan angkutan feeder (lanjutan) dari titik-titik kedatangan peserta mudik gratis, mempertimbangkan kebijakan WFA, penyediaan rest area, hingga monitoring dan antisipasi daerah rawan kecelakaan dan kemacetan.
Terkait titik-titik rawan, bisa dijelaskan?
Kami telah melakukan pemetaan pada titik-titik rawan kecelakaan, hingga sejumlah lokasi yang berpotensi besar mengalami kepadatan kendaraan saat arus mudik dan balik Lebaran 2025. Salah satu yang menjadi perhatian sebut saja jalur arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah yang kerap mengalami kemacetan akibat adanya pasar tumpah.
Setidaknya, terdapat kurang lebih 25 lokasi pasar tumpah yang tersebar di sepanjang jalur mudik arteri dari arah Jakarta menuju Jawa Tengah. Selain itu, kepadatan lalu lintas juga berpotensi terjadi di sejumlah destinasi wisata, khususnya yang berada di wilayah Jawa Barat seperti Bogor dan Bandung, hingga Jawa Timur. Ini perlu diantisipasi.
Dari data terbaru, daerah mana yang diprediksi mengalami pergerakan tinggi saat masa mudik mendatang?
Selama libur Lebaran tahun 2025 diprediksi mencapai 52 persen dari total jumlah penduduk Indonesia atau setara dengan 146,48 juta jiwa. Potensi pergerakan selama libur Lebaran tahun 2025 dari Pulau Jawa adalah 51,3 persen atau sebanyak 81,5 juta orang. Mayoritasnya berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah. Dan pergerakan masyarakat dari dan menuju Jawa Barat pada masa Angkutan Lebaran diperkirakan akan tinggi.
Bagaimana hasil koordinasi dengan Pemda setempat?
Koordinasi dengaan Pemprov Jawa Barat juga telah dilakukan terkait dengan potensi penumpukan di gerbang tol yang berada di Jawa Barat, untuk akses keluar dan masuk Jakarta. Diprediksikan, pada puncak arus mudik, peningkatan volume kendaraan yang keluar dari Jakarta akan meningkat hingga 60% dibandingkan volume kendaraan normal harian. Lalu lintas masyarakat yang keluar dari Jakarta ini melibatkan setidaknya 8 Gerbang Tol (GT). Sebanyak 3 gerbang tol berada di wilayah Jawa Barat yang juga menjadi pusat bangkitan pada arus mudik Lebaran 2025. Kita perlu koordinasi untuk mengantisipasi potensi kemacetan pada titik-titik tersebut.
Lalu, bagaimana dengan Provinsi Banten?
Wilayah Banten yang menjadi gerbang utama perlintasan ke Pulau Sumatera. Banten sendiri diperkirakan menjadi tujuan perjalanan bagi 1,7 persen dari total pergerakan nasional. Selain sebagai daerah transit, provinsi ini juga berpotensi mengalami lonjakan perjalanan dalam wilayahnya sendiri.
Untuk di Banten, apa saja yang harus dilakukan?
Mitigasi yang tepat sangat penting untuk memastikan kelancaran perjalanan mudik. Beberapa langkah strategis yang disiapkan antara lain: Rekayasa lalu lintas kondisional, seperti contra flow, one way, dan sistem ganjil-genap; Optimalisasi layanan angkutan penyeberangan, termasuk sistem delaying untuk mengurangi antrean di Pelabuhan Merak; Pembatasan angkutan barang guna mengurangi kepadatan lalu lintas; Penyediaan fasilitas tambahan, seperti kantong parkir dan buffer zone di sekitar pelabuhan.
Sebagai wilayah strategis dalam arus mudik nasional, dukungan dari Pemerintah Provinsi Banten sangat diperlukan. Beberapa langkah yang akan dilakukan bersama antara lain: Pendirian Posko Angkutan Lebaran dan program mudik gratis; Pengawasan kendaraan Over Dimension and Over Loading (ODOL) di jembatan timbang; Sosialisasi online ticketing untuk mengurangi antrean dan kepadatan di pelabuhan; Peningkatan akses transportasi feeder ke terminal, stasiun, dan pelabuhan; Edukasi keselamatan berlalu lintas bagi pemudik, terutama pengguna kendaraan pribadi dan sepeda motor.
Bagaimana hasil koordinasi dengan Jawa Tengah?
Adapun beberapa hal yang menjadi perhatian kami pada koordinasi tersebut antara lain pasar tumpah, kepadatan lokasi wisata, serta perlintasan sebidang. Terkait pasar tumpah, kami mengatakan, saat ini sedang dilakukan pendalaman terkait persebaran dan potensi pasar tumpah yang menjadi titik lokasi kemacetan.
Fokus ke lokasi wisata, apa yang akan dilakukan?
Terkait kepadatan di lokasi wisata, kami mengatakan, terdapat beberapa lokasi wisata di Jateng yang kemungkinan akan dipadati pengunjung, antara lain Borobudur, Prambanan, Dieng, Pantai Karang Indah, serta Pantai Karang Jahe. Untuk itu, Kemenhub memerlukan sinergi dalam pengaturan lalu lintas untuk arus wisatawan, peningkatan bentuk penyampaian informasi, penyediaan area parkir, penambahan fasilitas peristirahatan, penempatan posko kesehatan dan keamanan, serta penyediaan informasi nomor telepon darurat.
Kalau di Jawa Timur, apa masalahnya?
Yang menjadi fokus dan perhatian kami adalah potensi pasar tumpah menjadi titik kemacetan. Berdasarkan data historis, diketahui setidaknya terdapat potensi 15 pasar tumpah di jalur mudik arteri Jatim pada 26 – 29 Maret 2025. Beberapa di antaranya adalah Pasar Bagor di Nganjuk, Pasar Babat di Lamongan, Pasar Duduk Sampean, Pasar Wonokromo, Jalan Pasar Kembang, serta Jalan Genteng Besar di Gresik, Pasar Tanah Merah, Pasar Blega, serta Pasar Galis di Bangkalan, Pasar Ikan Camplong di Sampang, Pasar Krian di Sidoarjo, Pasar Lawang dan Pasar Singosari di Malang, juga Pasar Ranuyoso dan Pasar Klakah di Lumajang.
Lalu, bagaimana mengatasinya?
Kami menyampaikan sejumlah usulan untuk menghindari terjadinya kemacetan dari pasar tumpah. Yaitu dengan melakukan koordinasi juga antisipasi lokasi dan waktu operasi pasar tumpah khususnya pada hari pasaran, serta pengendalian dan pengaturan hambatan samping seperti kios dan alat tradisional.
Terkait penurunan harga tiket, bisa dijabarkan?
Kebijakan ini merupakan bagian dari implementasi program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memberikan pelayanan publik yang lebih baik.
Pemerintah resmi menurunkan harga tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 hingga 14 persen selama masa Angkutan Lebaran 2025. Kebijakan ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto untuk menurunkan harga tiket pesawat guna meringankan beban masyarakat, serta bertujuan untuk mendukung kelancaran, kemudahan, dan kenyamanan perjalanan masyarakat selama periode Angkutan Lebaran.
Untuk periode kapan?
Penurunan harga tiket ini berlaku selama 15 hari, untuk penerbangan dari 24 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode pembelian tiket 1 Maret hingga 7 April 2025. penurunan harga tiket pesawat adalah bentuk komitmen nyata pemerintah, untuk memberikan kemudahan dan keringanan bagi masyarakat yang ingin merayakan Hari Raya Idul Fitri di kampung halaman.
Apakah itu hanya harga tiket saja?
Selain menurunkan harga tiket, pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan kapasitas penerbangan yang memadai selama periode mudik Lebaran 2025. Kementerian Perhubungan akan memastikan ketersediaan armada yang cukup untuk mendukung keselamatan dan kenyamanan penumpang. Dan kami juga pada kualitas layanan dan keselamatan penerbangan secara keseluruhan. Kami akan pastikan ketersediaan kapasitas penerbangan yang memadai.
Bagaimana dengan program Mudik Gratis?
Iya meskipun di tengah keterbatasan anggaran kami tetap menyelenggarakan Program Mudik Gratis pada Angkutan Lebaran 2025. Langkah ini dilakukan guna menekan lonjakan masyarakat yang akan melakukan perjalanan mudik menggunakan kendaraan pribadi, serta mengurangi kepadatan di jalan raya.
Berapa banyak kuotanya?
Program Mudik Gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub tersedia melalui jalur darat, laut, serta kereta api, dan digelar di beberapa titik simpul transportasi. Untuk jalur darat, Ditjen Perhubungan Darat menyediakan 520 unit bus untuk 21.536 penumpang serta 10 unit truk untuk mengangkut 300 sepeda motor, pada arus mudik dan balik Lebaran 2025. Terdapat 31 kota tujuan Mudik Gratis yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Kemudian untuk jalur laut, Ditjen Perhubungan Laut menyediakan “Tiket Gratis Kapal Laut” dengan kuota 47.816 penumpang dan jumlah rute sebanyak 153 ruas. Berikutnya untuk kereta api, Ditjen Perkeretaapian menyelenggarakan “Program Mudik Gratis Sepeda Motor dengan Kereta Api” dengan kuota 16.960 penumpang dan 7.424 unit sepeda motor.
Terakhir, mungkin ada yang ingin disampaikan kepada masyarakat?
Kami tidak bosan-bosan mengimbau masyarakat agar seyogyanya tidak melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan sepeda motor, mengingat potensi bahaya kecelakaan yang cukup tinggi. Kami sangat berharap masyarakat dapat mudik menggunakan angkutan umum yang sudah melalui ramp check atau memanfaatkan Program Mudik Gratis yang diselenggarakan oleh Kemenhub. Sebab selain penumpang, sepeda motor pemudik juga akan diangkut secara gratis, sehingga dapat digunakan untuk bermobilitas di tempat tujuan.