Koran-jakarta.com || Senin, 22 Feb 2021, 06:40 WIB

Russia Setujui Vaksin Virus Korona ke-3

  • Vaksin

MOSKWA - Russia pada Sabtu (20/2) menyatakan telah menyetujui penggunaan vaksin virus korona ke-3 yaitu CoviVac. Sebelumnya Russia telah menyetujui vaksin Sputnik-V yang dikembangkan Gamaleya Institute dari Moskwa dan vaksin EpiVacCorona yang dikembangkan Vector Institute dari Siberia.

Russia Setujui Vaksin Virus Korona ke-3

Ket. PM Russia, Mikhail Mishustin

Doc: AFP/Dmitry ASTAKHOV/SPUTNIK Russia Setujui Vaksin Virus Korona ke-3

Vaksin Sputnik-V yang disetujui pada Agustus walau uji klinis belum tuntas, saat ini telah disetujui penggunaannya di sejumlah negara di seluruh dunia setelah keefektifannya diakui oleh jurnal medis Lancet pada bulan ini.

Sementara itu vaksin EpiVacCorona telah disetujui pada Oktober lalu oleh Presiden Vladimir Putin dan pejabat kesehatan Russia menyatakan bahwa vaksin ini akan memasuki produksi massal pada Februari ini.

"Hari ini kami mengumumkan vaksin ke-3, CoviVac, telah disetujui penggunaannya," kata Perdana Menteri Mikhail Mishustin dalam pertemuan kabinet yang disiarkan secara nasional. "Saat ini Russia menjadi satu-satunya negara yang memiliki 3 vaksin yang bisa melawan infeksi Covid-19," imbuh dia.

CoviVac diproduksi oleh Chumakov Centre yang ada di Moskwa. Chumakov Centre mengembangkan vaksin dari virus yang telah dinonaktifkan atau kehilangan kemampuannya untuk bereplikasi (memperbanyak diri).

Flu Burung

Pada saat bersamaan, para ilmuwan Russia melaporkan bahwa mereka telah mendeteksi kasus penularan pertama strain flu burung H5N8 dari unggas ke manusia.

"Ilmuwan di laboratorium Vektor telah mengisolasi strain materi genetik dari tujuh pekerja di sebuah peternakan unggas di Rusia selatan, di mana sebuah wabah ditemukan pada unggas pada Desember lalu," ucap Anna Popova, ketua institusi pemantau kesehatan Russia, Rospotrebnadzor.

"Para pekerja itu tak mengalami masalah kesehatan yang serius," imbuh Popova seraya menyatakan pihaknya meyakini penularan virus ini terjadi di peternakan tempat mereka bekerja.

"Informasi tentang kasus pertama penularan flu burung (H5N8) di dunia ke manusia ini telah dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO)," ungkap Popova.

Ada berbagai subtipe virus flu burung. Sedangkan strain H5N8 yang sangat menular, amat mematikan bagi unggas, namun belum pernah dilaporkan telah menjangkiti manusia.

Sementara itu WHO menekankan bahwa pekerja Russia yang terjangkiti H5N8 saat ini mengalami sakit tanpa gejala (asimptomatik) dan belum ada laporan strain virus flu burung ini telah menular antarmanusia dan para ilmuwan telah mewanti-wanti karena virus flu burung ini amat cepat berevolusi sehingga berpotensi jadi ancaman kesehatan serius. AFP/I-1

Tim Redaksi:
I
Ilham Sudrajat
Penulis

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Ilham Sudrajat

Artikel Terkait