Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Senin, 22 Jan 2018, 06:15 WIB

Generasi Muda Berperan Penting Perangi Sampah

Hidup Bersih - Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil (kedua dari kiri), berbincang dengan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya (kiri), dan penggiat lingkungan, Sariban, di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1). Hal itu dilakukan pada acara Gembira Bersama Kelola Sampah Menuju Hidup Bersih dan Sehat, di Plaza Balai Kota Bandung.

Foto: Koran Jakarta/Teguh Raharjo

Sampah keberadaannya mengganggu kebersihan dan kesehatan. Untuk itu, generasi muda diajak berpartisipasi secara aktif dalam memerangi sampah.

BANDUNG - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, mengatakan pendidikan pengelolaan sampah sangat penting diberikan kepada generasi muda. Hal ini mendesak dilakukan karena generasi muda memegang peran penting dalam mengatasi sampah. "Generasi muda memegang peranan yang signifikan dalam upaya memerangi sampah.

Anak-anak kita ini hanya 5,6 persen yang memilah sampah," kata Menteri Siti pada acara Gembira Bersama Kelola Sampah Menuju Hidup Bersih dan Sehat, di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/1). Lebih jauh, Menteri Siti Nurbaya mengatakan sebanyak 19 persen anak-anak kadang memilah sampah yang ada, namun terkadang nggak memilah sampah dan langsung membuangnya.

Bahkan, sebanyak 75 persen anak-anak nggak pernah memilah sampah, main buang-buang saja. Menteri Siti mengungkapkan data saat ini sebanyak 64 persen sampah masih berakhir di pembuangan akhir. Hanya sekitar 0,6 persen yang didaur ulang dan sebanyak 1,1 persen yang dibuat menjadi kompos. Sejumlah Inovasi Secara khusus Menteri Siti mengapresiasi sejumlah inovasi yang telah dilakukan Pemerintah Kota Bandung untuk meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan.

"Oleh karena itu, kami memilih Kota Bandung sebagai milestone untuk kita mulai mengedukasi sebagai gerakan nasional di seluruh Indonesia. Dari Bandung untuk Indonesia," kata Siti. Sejalan dengan Peraturan Presiden No 97 Tahun 2017, pemerintah pusat menargetkan ada pengurangan timbunan sampah sebesar 30 persen atau 20,9 juta ton. Ditargetkan penanganan sampah sebesar 70 persen atau 49,9 juta ton dari total timbunan sampah saat ini, yakni 64 juta ton pada tahun 2025.

Menteri Siti di Gedung Manggala Wanabhakti, Jakarta, Sabtu (20/1) malam, mendeklarasikan gerakan sayangi bumi, bersihkan dari sampah. Deklarasi yang dilakukan bersama pegiat lingkungan dan berbagai komunitas, dan duta peduli sampah, Jefri Nichols, ini mengawali rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN). Pada pencanangan deklarasi ini, Menteri Siti Nurbaya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan Indonesia, bebas dari sampah dalam waktu yang tidak terlalu lama.

Indonesia tanpa sampah akan terwujud jika semua pihak memiliki komitmen dan melakukan langkah sinergi berkelanjutan. "Saya berharap HPSN ini sebagai milestone perubahan mewujudkan Indonesia yang bersih dari sampah," ujarnya. Wali Kota Bandung. Ridwan Kamil, berterima kasih kepada Menteri Siti Nurbaya yang menjadikan Kota Bandung sebagai tempat pencanangan gerakan bebas sampah 2020 melalui edukasi kepada anakanak.

Ada sejumlah konsep dan inovasi yang dilakukan di Kota Bandung terkait lingkungan. Mulai dari gerakan pungut sampah setiap Senin, Rabu, dan Jumat, hingga program zero waste. "Ada beberapa RW yang sudah bebas sampah, habis di tempat tanpa ke TPA tanpa diangkut. Ada program inovasiinovasi sampah skala rumah tangga," kata Ridwan. Menurut Ridwan, setidaknya ada 20 inovasi regulasi tentang lingkungan, termasuk upayaupaya dalam program Citarum Harum.

Program kebersihan sungai dalam rangka Citarum Harum itu ada sekitar 2.000 petugas setiap hari, 12 ekskavator di kewilayahan, dan lain-lain. Hal ini menunjukkan komitmen kebersihan di Kota Bandung sangat tinggi. Direktur Jenderal Pengelolaan Limbah, Sampah, dan Bahan Beracun Berbahaya (PSLB3), Rosa Vivien Ratnawati, mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan HPSN yang jatuh pada 21 Februari 2018.

Tujuan acara ini untuk mengedukasi dan membangun kesadaran kepada generasi muda tentang pentingnya pengelolaan sampah, mulai dari hulu hingga ke hilir. Tak hanya memberi tahu cara mengolah sampah, tetapi juga mendidik agar masyarakat mengurangi produksi sampah. Sebanyak 1.500 anak sekolah datang dari 10 sekokah adiwiyata nasional, 73 gugus sekolah dasar, 58 gugus Sekolah Menengah Pertama, serta para pelajar yang tergabung dalam Pelajar Peduli Linkungan Kota Bandung, Pramuka, Paskibra dan komunitas pencinta lingkungan. tgh/N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis:

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.