WHO: Nasionalisme Vaksin Tak Bisa Berantas Virus
Konferensi Pers Covid-19 - Ketua program darurat kesehatan WHO, Michael Ryan (kiri), mendampingi ketua WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, saat konferensi pers di markas WHO di Jenewa, Swiss, beberapa waktu lalu. Pada Kamis (6/8), WHO menyatakan bahwa negara-negara maju yang akan memonopoli vaksin, tidak akan pernah aman dari penularan virus Covid-19 jika negara-negara miskin masih dilanda wabah virus yang mematikan itu.
Pencarian Kandidat
Pada bagian lain, pihak WHO juga mengatakan bahwa berbagai jenis vaksin kemungkinan akan diperlukan untuk memerangi Covid-19. Saat ini, setidaknya ada 26 kandidat vaksin sedang dalam berbagai tahap untuk diuji pada manusia, dengan 6 kandidat yang telah sampai pada uji klinis fase 3 yang lebih luas.
"Fase 3 tidak berarti hampir ditemukan (vaksin yang ampuh)," kata Direktur Kedaruratan WHO, Michael Ryan. "Tahap 3 berarti untuk pertama kalinya vaksin ini dimasukkan ke dalam populasi umum, ke individu yang sehat, untuk melihat apakah vaksin akan melindungi mereka dari infeksi alami," terang dia.
Dalam keterangannya, Ryan mengatakan bahwa WHO memiliki rangkaian kandidat produk yang bagus di sejumlah platform berbeda dan di sejumlah negara berbeda, yang juga menggunakan metode pendekatan berbeda untuk memberikan kekebalan.
"Tidak ada jaminan bahwa salah satu dari keenam kandidat vaksin ini akan memberi kami jawaban (bagi mengatasi wabah), dan kami mungkin akan membutuhkan lebih dari satu vaksin untuk tugas itu," tutur Ryan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya