Waspada! Virus Cacar Monyet Makin Meluas, Hati-Hati Jika Muncul Gejala Ini, Mirip Flu?
Ilustrasi penyebaran virus Cacar Monyet dan gejalanya.
Foto: theguardian.comBelum reda kasus COVID-19 dan virus hepatitis misterius, dunia kembali dikejutkan dengan virus cacar monyet yang menyerang manusia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengonfirmasi adanya 92 kasus penyebaran virus cacar monyet di 12 negara. Jumlah tersebut belum termasuk 28 kasus lainnya yang masih dalam dugaan tim medis.
Dilansir dari The Sun, 11 dari 12 negara yang melaporkan kasus cacar monyet, belum pernah menangani dan mengalami kasus tersebut sebelumnya. Akibatnya, virus tersebut bisa jadi sedikit lebih menular.
Cacar monyet memang bukan sebuah infeksi yang parah. Jumlah kematian pasien akibat virus yang berasal dari Afrika Barat ini sangatlah rendah, yakni sekitar 1%.
Meski bukan infeksi yang serius, masyarakat perlu tahu gejala yang ditimbulkan dari virus ini. Setidaknya, ada 5 gejala yang harus diwaspadai, yaitu demam, sakit kepala, sakit punggung, nyeri otot dan sendi, serta munculnya ruam-ruam di kulit.
Kemunculan ruam ini awalnya mirip seperti pada kasus cacar air. Setelah beberapa hari, ruam tersebut akan menyebabkan pustula, bisul kecil dan koreng.
Ruam biasanya muncul pada hari pertama hingga hari ketiga sejak gejala mirip flu terasa. Bintik-bintiknya seringkali dimulai dari area wajah sebelum akhirnya menyebar ke seluruh tubuh, bahkan ke area genital.
Penyakit cacar monyet biasanya berlangsung selama dua hingga empat minggu. Seperti COVID-19, orang yang telah melakukan kontak dengan pasien cacar monyet harus melakukan isolasi mandiri terlebih dahulu. Sebab, resiko terjadinya penularan sangatlah tinggi.
Wabah ini pertama kali menginfeksi monyet pada tahun 1958 dan mulai dilaporkan menginfeksi manusia pada 1970 di Kongo.
Sejak itu, penyakit cacar monyet mulai tersebar luas di 11 negara Afrika, yakni Benin, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Republik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.
Kasus cacar monyet atau monkey pox pun terbagi menjadi dua jenis utama. Pertama adalah virus yang berasal dari Kongo dengan tingkat infeksi yang sangat parah dan tingkat kematian mencapai 10%. Jenis lainnya adalah jenis Afrika Barat yang melanda dunia saat ini, dengan gejala lebih ringan dan tingkat kematian hanya 1% kasus.
Redaktur: Fiter Bagus
Penulis: Rizqa Fajria
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Rilis Poster Baru, Film Horor Pabrik Gula Akan Tayang Lebaran 2025
- 2 Presiden Prabowo Meminta TNI dan Polri Hindarkan Indonesia jadi Negara yang Gagal
- 3 Presiden Prabowo Pastikan Pembangunan IKN Akan Terus Berlanjut hingga 2029
- 4 Tayang 6 Februari 2025, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Nyata yang Sempat Viral
- 5 Utusan Presiden Bidang Iklim dan Energi Sebut JETP Program Gagal
Berita Terkini
- Sebanyak 69 peserta sepeda tur lintas negara susur Kalbar - Sarawak
- Pasca Kecelakaan di Tol Ciawi, Menteri PU Dorong Mitigasi ODOL
- Pemprov Kalsel gelar FGD perkuat ketahanan pangan
- Petugas pastikan jalur Puncak-Cianjur bisa normal kembali
- Pemkab Natuna usulkan dua lokasi Dapur MBG pada tahap pertama ke BGN