Jumat, 07 Feb 2025, 01:25 WIB

Washington Berkomitmen Penuh Terhadap Keamanan Israel

PM Israel Benjamin Netanyahu bertemu dengan Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth.

Foto: Jim WATSON/AFP

JAKARTA - Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS), Pete Hegseth menyatakan bahwa Washington berkomitmen penuh terhadap keamanan Israel, yang disebutnya sebagai “sekutu teladan” di Timur Tengah.

Departemen Pertahanan (Dephan) AS pada Kamis (6/2) menyatakan pernyataan Hegseth itu disampaikan dalam pertemuan dengan pemimpin Israel Benjamin Netanyahu.

“Ini adalah kali pertama Menteri Hegseth menerima pejabat asing sebagai Menteri Pertahanan dalam Pemerintahan Trump,” kata Dephan AS.

Hegseth menekankan pada “ikatan yang tak bisa diputuskan” antara AS dan Israel, dan memuji Israel sebagai “sekutu teladan” AS di Timur Tengah. Hegseth dan Netanyahu juga disebut telah bersepakat untuk bekerja sama mengatasi ancaman keamanan regional dari Iran.

“Menteri Hegseth juga memuji PM Netanyahu atas operasi militer Israel yang telah secara signifikan merusak reputasi Iran dan proksinya,” tulis pernyataan itu.

Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa kedua tokoh sama-sama menganggap penting “integrasi regional” bagi stabilitas di Timur Tengah.

Solusi Dua Negara

Sebelumnya pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang akan mengambil alih Jalur Gaza dan membangunnya kembali setelah rakyat Palestina direlokasi ke tempat lain menuai pro dan kontra.

“Uni Eropa (UE) tetap berkomitmen kuat pada solusi dua negara, yang kami yakini sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina," kata seorang juru bicara UE seperti dikutip media lokal.

“Gaza merupakan bagian tak terpisahkan dari Negara Palestina di masa depan," lanjut jubir itu.

Menurut kantor kepresidenan Prancis, Elysee, Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Rabu (5/2) mengadakan pembicaraan via telepon dengan Presiden Mesir Abdel-Fattah al-Sisi. Mereka menekankan setiap relokasi paksa penduduk Palestina di Gaza atau Tepi Barat tidak dapat diterima.

Kedua kepala negara itu menambahkan bahwa relokasi paksa merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan penghalang bagi solusi dua negara.

Kementerian Luar Negeri Perancis pun menyatakan akan terus aktif mendorong implementasi solusi dua negara, sebagai satu-satunya cara yang dapat menjamin perdamaian dan keamanan jangka panjang bagi rakyat Israel dan Palestina.

Juru bicara Pemerintah Perancis, Sophie Primas, mengatakan bahwa pernyataan Trump terkait Gaza tersebut “membahayakan stabilitas dan proses perdamaian”.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Belanda, Caspar Veldkamp dalam sebuah pernyataan mengatakan posisi mereka tetap dan tidak berubah.

“Belanda mendukung solusi dua negara. Itu berarti Negara Palestina yang merdeka dan hidup berdampingan dengan Israel secara aman,” kata Veldkamp. 

Redaktur: Vitto Budi

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan: