Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Foto Video Infografis

Warga Seoul Peringati Tragedi Halloween Itaewon dengan Menyalakan Lilin

Foto : yonhap

Aktivis Liberal menghormati para korban tragedi Halloween di dekat Stasiun Itaewon Distrik Yongsan, Seoul, Kamis. Mereka berencana mengadakan penyalaan lilin untuk memperingati insiden tersebut, Sabtu ini.

A   A   A   Pengaturan Font

SEOUL - Warga Korea Selatan akan berunjuk rasa dan menyalakan lilin pada Sabtu (5/11) untuk memperingati tragedi Halloween yang menewaskan 156 orang. Kemarahan publik meningkat terhadap insiden paling mematikan di negara itu.

Para korban, kebanyakan anak muda, termasuk di antara 100.000 orang yang berbondong-bondong ke distrik Itaewon yang populer di Seoul untuk merayakan Halloween pasca-pandemi pertama.

Pejabat penegak hukum Korea Selatan telah mengakui minimnya perencanaan keselamatan yang memadai untuk kerumunan sebanyak itu. Sementara politisi oposisi menuduh pemerintah Presiden Yoon Suk-yeol tidak bertanggung jawab atas bencana tersebut.

Merefleksikan kemarahan itu, seorang wanita yang diidentifikasi oleh media lokal sebagai ibu dari salah satu korban terlihat merobek karangan bunga yang ditinggalkan presiden dan walikota Seoul di sebuah peringatan, Jumat kemarin.

"Apa gunanya (bunga-bunga ini) ketika mereka tidak bisa melindungi (anak-anak kita)? Pikirkanlah," katanya dalam rekaman yang disiarkan stasiun TV lokal.

"Apa gunanya berdiri di samping (karangan bunga) ini ketika Anda membiarkan anak kami mati?"

Petugas polisi berseragam kemudian mengawal wanita itu menjauh dari tugu peringatan yang terletak di luar Balai Kota Seoul.

Presiden Yoon pada Jumat bergabung dengan pejabat tinggi lainnya - termasuk kepala polisi nasional dan menteri dalam negeri - meminta maaf atas terjadinya bencana itu.

"Sebagai presiden yang bertanggung jawab atas kehidupan dan keselamatan rakyat, saya sangat sedih dan menyesal," katanya.

"Saya tahu bahwa pemerintah kami dan saya ... memiliki tanggung jawab besar untuk memastikan bahwa tragedi seperti itu tidak akan pernah terjadi lagi."

Pengawasan Manajemen Kerumunan

Presiden Yoon berjuang melawan peringkat persetujuan terendah sejak menjabat pada Mei, dan lawan-lawan politiknya sekarang membidik pemerintahnya atas tragedi Halloween.

Sebuah kelompok sipil yang terkait dengan partai oposisi utama akan menggelar nyala lilin di seluruh negeri pada Sabtu (5/11) malam di Seoul, Busan, Gwangju, dan Jeju.

Sekelompok anak muda Korea akan mengadakan peringatan terpisah di pusat kota Seoul.

"Saya tidak percaya orang seusia saya meninggal hanya karena ingin bersenang-senang di Halloween," kata Park Tae-hoon (29), salah satu penyelenggara rapat umum itu dan anggota partai politik progresif Jinbo.

"Baru kemarin presiden meminta maaf," katanya kepada AFP, seraya menambahkan bahwa tujuan pawai adalah untuk menuntut mereka bertanggung jawab dan melakukan langkah-langkah untuk mencegah terulangnya tragedi itu.

Korea Selatan sedang dalam masa berkabung nasional yang berakhir Sabtu. Bendera setengah tiang dikibarkan, acara hiburan dibatalkan.

Pengawasan publik tentang bagaimana kerumunan Halloween dikelola semakin meningkat. Penyelidikan sedang dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti dari tragedi itu.

Tanpa penyelenggara tunggal untuk perayaan Halloween, pemerintah tidak mewajibkan bar, klub, dan restoran mana pun - yang terletak di gang-gang sempit dan jalan samping Itaewon - untuk menyerahkan rencana manajemen keselamatan.

Dan meskipun polisi sebelumnya telah memperkirakan 100.000 orang akan berpartisipasi dalam pesta Halloween, mereka hanya mengerahkan 137 petugas. Tak sebanding dengan 6.500 petugas yang dikirim ke bagian lain Seoul malam itu untuk protes anti-pemerintah yang hanya melibatkan sedikit orang.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : AFP

Komentar

Komentar
()

Top