Senin, 29 Jul 2024, 17:22 WIB
Warga Lebak Diminta Waspada Kebakaran di Musim Kemarau
Petugas Damkar Kabupaten Lebak tengah memadamkan api yang membakar kawasan hutan akibat warga membuka lahan dengan cara membakar rerumputan.
Foto: ANTARA/MansyurRANGKASBITUNG - Masyarakat Kabupaten Lebak diminta agar mewaspadai potensi kebakaran di kawasan permukiman serta hutan dan lahan perkebunan menghadapi musim kemarau panjang.
Kepala Bidang Pemadam Kebakaran Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Lebak Iwan Darmawan di Rangkasbitung, Lebak, Senin, mengatakan peringatan kewaspadaan kebakaran sudah disampaikan kepada aparatur kecamatan dan desa/kelurahan menghadapi musim kemarau panjang berdasarkan laporan BMKG.
Puncak kemarau panjang diprakirakan terjadi pada Agustus 2024, sehingga masyarakat yang membuka ladang diharapkan tidak membakar rerumputan kering serta tidak membuang puntung rokok ke semak-semak belukar karena bisa menimbulkan kebakaran.
Selain itu masyarakat juga dapat mencegah terjadinya kebakaran di permukiman padat pendudukdengan memeriksa kabel aliran listrik agar tidak mengakibatkan korsleting arus pendek yang bisa memicu percikan api.
"Masyarakat juga jangan membakar sampah sembarangan, karena dikhawatirkan terjadi kebakaran. Kami minta aparatur kecamatan, desa/kelurahan agar dapat menyampaikan kepada masyarakat agar melakukan pencegahan terhadap potensi kebakaran pada musim kemarau ini," katanya.
Menurut dia, peringatan dini kebakaran dilakukan guna mengurangi risiko kebencanaan agar tidak menimbulkan korban jiwa maupun materi.
Selama ini, kasus kebakaran di kawasan permukiman dapat ditangani dengan baik setelah menerima laporan dari masyarakat dengan menyiagakan delapan unit kendaraan pemadam kebakaran dengan dukungan personel sebanyak 35 orang.
"Kita begitu menerima laporan adanya kebakaran langsung terjun ke lokasi untuk melakukan pemadaman," kata Iwan.
Ia menyebut jumlah kejadian kebakaran pada periodeJanuari sampai Juni 2024 di daerah itu sebanyak 30 kasus dan sebagian besar akibat korsleting listrik dan ledakan gas elpiji, serta karena membakar sampah.
"Karena itu, masyarakat agar waspada kebakaran pada musim kemarau. Kami minta masyarakat menjaga lingkungan agar tidak menimbulkan kebakaran," kata Iwan.
Iwan menyebutkan pihaknya kini memiliki empat pos damkar di Kabupaten Lebak, yaitu di Kecamatan Rangkasbitung, Cileles, Cipanas, dan Malingping.
"Para petugas siaga selama 24 jam dan akan bergerak cepat jika menerima laporan kebakaran," ujarnya.
Redaktur: -
Penulis: Alfred, Antara
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Garuda Indonesia turunkan harga tiket Jayapura-Jakarta
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Kejati NTB Tangkap Mantan Pejabat Bank Syariah di Semarang
- 4 Pemerintah Diminta Optimalkan Koperasi untuk Layani Pembiayaan Usaha ke Masyarkat
- 5 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
Berita Terkini
- Status Pailit Sritex, Berikut Penjelasan BNI
- Arab Saudi: Habis Minyak Bumi, Terbitlah Lithium
- Misi Terbaru Tom Cruise: Sabotase Pasukan Jerman!
- AirNav Pastikan Kelancaran Navigasi Penerbangan Natal dan Tahun Baru 2024/2025
- Sambut Natal 2024, Bank Mandiri Bagikan 2.000 Paket Alat Sekolah hingga Kebutuhan Pokok di Seluruh Indonesia