Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Warga Keturunan Tionghoa di Batam Lestarikan Ritual Bakar Tongkang

Foto : ANTARA/Laily Rahmawaty

Warga keturuna Tionghoa berdoa di depan ritual bakar tongkang yang dilaksanakan di Cetya Upho Sukadarma, Baloi, Kota Batam, Kepulauan Riau, Senin (22/7/2024).

A   A   A   Pengaturan Font

Tongkang berupa replika kapal asal Tiongkok itu lalu dipikul dan di bawa ke tempat pembakaran, sebelumnya kapal diisi berbagai macam, benda-benda sembahan, seperti beras, jam dinding, dan banyak lainnya. Semua serahan ini sebagai wujud syukur warga Tionghoa kepada para dewa yang dipercayainya.

Ritual bakar tongkang ini sejatinya tradisi yang dilakukan warga keturunan Tionghoa di Bagansiapiapai Provinsi Riau, dilaksanakan setiap tanggal 15,16 dan 17 bulan kelima tahun Imlek. Berbeda dengan Kota Batam digelar pada tanggal yang sama tetapi beda bulan.

"Kenapa beda, karena di Bagansiapaiapai itu di bulan lima. Sedangkan di Batam kami bikin bulan 6, itu pada hari ulang tahun Dewa Kie Hu Ong ya, sebagai protokol di Cetya Upho Sukadarma," kata Herman.

Ketua Yayasan Cetya Upho Sekidarma Rudi menjelaskan tradisi bakar tongkang ini bermula dari kisah sejumlah orang bermarga Ang dari daratan Tiongkok pergi melaut menggunakan tongkang untuk mengadu nasib mencari penghidupan yang lebih layak pada tahun 1880.

Perjalannya mereka yang mendapat tuntutan dari Sang Pencipta melalui Kunang-kunang itu membuat para perantau tersebut mendarat di Bagansiapi-api.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top